Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek Jepang Ramai-ramai Tutup Pabrik Mobil di Thailand

Kompas.com - 25/07/2024, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

“Kalau ditanya kemungkinan (produksi CKD Indonesia), pasti ada. Kita harus tunggu sampai pertumbuhan penjualan mencapai titik normal untuk sebuah tipe bisa dilokalisasi. Enggak mungkin jualan masih sedikit, atau volume belum terlalu signifikan langsung lokalisasi,” kata dia.

Selain Subaru, merek Jepang selanjutnya yang menutup pabrik di Thailand adalah Honda. Di samping, karena penjualan yang menurun, keputusan tersebut diambil salah satunya diduga karena ketatnya persaingan dengan pabrikan China.

Untuk diketahui, Honda memiliki dua pabrik perakitan di Thailand, yakni di Ayutthaya dan Prachinburi. Pabrik yang ada di Prachinburi yang disebutkan akan tetap melanjutkan aktivitas produksi.

Baca juga: Diklaim Seperti Mobil Listrik, Bagaimana Perawatan Nissan Serena e-Power?

Sedangkan pabrik yang ada di Ayutthaya, akan berhenti berproduksi pada akhir 2025. Namun, bukannya ditutup sepenuhnya, karena pabrik ini akan tetap memproduksi komponen mobil.

"Saat ini Honda Thailand juga masih tetap melakukan produksi mobil di Pabrik Prachinburi,” ujar Yusak Billy, Direktur Penjualan dan Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), kepada Kompas.com (12/7/2024).

“Restrukturisasi produksi di Thailand tersebut tidak berdampak terhadap aktivitas pabrik Honda di Indonesia yang masih beroperasi seperti biasa," kata dia.

Baca juga: Modifikasi Honda HR-V Mugen, Tampil Sporty dan Agresif

Ilustrasi lalu lintas kota Bangkok, ThailandKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi lalu lintas kota Bangkok, Thailand

Langkah tersebut kabarnya akan mengurangi jumlah produksi mobil Honda di Thailand dari 270.000 unit per tahun menjadi hanya 120.000 unit per tahun.

Padahal produksi tahunan pabrik ini pernah mencapai puncaknya pada 2013 dengan jumlah lebih dari 270.000 kendaraan. Pada tahun lalu, angka tersebut turun menjadi sekitar 140.000 unit.

Sebagai informasi, mobil-mobil merek Jepang pernah menyumbang hampir 80 persen dari total penjualan di Thailand.

Tapi setelah mobil China masuk, merek asal Negeri Tirai Bambu perlahan menjadi lebih besar dan menggerogoti pangsa pasar produsen Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau