KLATEN, KOMPAS.com - Saat membeli mobil manual bekas konsumen wajib teliti karena tidak semua unit yang ditawarkan dalam kondisi sehat, khususnya pada bagian transmisi.
Seiring pemakaian transmisi mobil manual bisa “berkeringat” atau mengalami kebocoran oli pada bagian-bagian tertentu seperti panci oli, sambungan antar komponen dan seal.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan mobil bekas dengan kondisi transmisi “berkeringat” perlu menjadi perhatian pasalnya ada potensi kondisi transmisi sudah tidak baik.
Baca juga: Menu Mobil Bekas Rp 60 Jutaan Juni 2024, Ada Panther, hingga Lancer
“Komponen transmisi terdiri dari kumpulan gear dan ada bagian rumahnya, rumah transmisi ini berupa sambungan beberapa komponen dan setiap sambungan ada perekatnya berupa sealant atau gasket,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Seiring pemakaian, menurut Hardi perekat ini bisa mengeras sehingga sifat elastisnya berkurang akibat panas. Sehingga ketika terkena getaran dapat menyebabkan perekatnya rusak hingga akhirnya oli bocor.
“Seharusnya setiap ada kebocoran pemilik mobil segera memperbaikinya agar tidak ada peluang transmisi kehabisan oli, masalahnya akan timbul justru ketika diabaikan, ketika transmisi kekurangan pelumas maka komponen internalnya seperti gear bisa rusak,” ucap Hardi.
Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Harga Rp 50 Jutaan per Juni 2024
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan dampak transmisi manual kehabisan oli bisa menyebabkan kerusakan fatal pada komponen.
“Beberapa komponen yang bergesekan akan mengalami aus, sehingga membuat performa transmisi menurun, seperti munculnya bunyi dengung, persneling susah masuk dan bisa kembali netral dengan sendirinya,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Maka dari itu, saat menjumpai transmisi pada mobil manual bekas “berkeringat” sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih mendetail terlepas juga harus memperhitungkan biaya perbaikannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.