JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Motor Corporation memutuskan untuk menutup pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025 mendatang.
Dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (8/6/2024), keputusan ini diambil Suzuki usai mengevaluasi struktur produksi global dan memilih untuk fokus ke pasar negara lain.
Sebagai informasi, Suzuki Motor Thailand (SMT) didirikan pada 2011, menyusul pengumuman pemerintah Thailand pada 2007 tentang proyek mobil ramah lingkungan.
Baca juga: Kios Pelek Mobil Bekas, Dilema Jual Pelek Besar untuk Mobil Kecil
Pabrik SMT mulai memproduksi mobil ringkas yang hemat bahan bakar pada 2012 dan memproduksi sebanyak 60.000 unit per tahun, termasuk yang di ekspor.
Saat ini Suzuki Motor Corporation tengah berupaya mempromosikan netralitas karbon dan elektrifikasi secara global.
Maka dari itu, Suzuki telah mempertimbangkan untuk mengoptimalkan lokasi produksi global di dalam grup, serta memutuskan untuk menutup pabrik SMT pada akhir 2025.
Berdasarkan data yang ada, SMT hanya berhasil memproduksi 7.579 unit yang meliputi model Swift, Ciaz, dan Celerio.
Kendati demikian, Suzuki memastikan bakal tetap melanjutkan layanan penjualan dan layanan purna jual di negara gajah putih itu. Namun, unit yang ditawarkan akan berbentuk completely build up (CBU) dari pabrik di kawasan ASEAN, serta Jepang dan India.
Baca juga: Jajal Lexi LX 155, Responsif dari Putaran Bawah
Selain itu, untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan netralitas karbon yang dipromosikan pemerintah Thailand, perusahaan akan memperkenalkan model-model elektrifikasi termasuk kendaraan hibrida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.