JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai mobil dengan transmisi matik lebih mudah dibandingkan dengan mobil manual, pasalnya pengemudi tidak perlu repot menginjak kopling untuk melakukan perpindahan gigi.
Sayangnya, kemudahan ini seringkali membuat pengemudi mobil matik terlena dan melakukan kesalahan saat berkendara.
Selain itu, mobil matik banyak diminati masyarakat berkat pengoperasiannya dianggap lebih mudah dan praktis daripada mobil manual.
Kendati demikian, transmisi matik memiliki pilihan posisi tuas transmisi layaknya mobil manual, yakni terdapat percepatan 1, 2, atau L, selain D.
Berhubung terdapat pilihan percepatan, sebagian masyarakat menganggap bahwa untuk memulai mobil melaju posisi tuas matik sebaiknya menggunakan percepatan rendah agar transmisi tetap awet sebagaimana mobil manual.
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif Sabtu, 1 Juni 2024 :
1. Kebiasaan Pengemudi yang Bisa Bikin Mobil Matik Cepat Rusak
Apalagi, jika kebiasaan tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, mengatakan, terdapat beberapa kebiasaan pengemudi yang harus dihindari supaya tidak membuat mobil matik cepat rusak.
“Pertama, jangan membawa muatan berlebih, terutama saat menanjak karena jumlah beban mobil akan sangat memengaruhi usia matik,” kata Iwan kepada Kompas.com, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Kebiasaan Pengemudi yang Bisa Bikin Mobil Matik Cepat Rusak
2. Posisi Tuas Transmisi Matik yang Benar Saat Awal Jalan
Iwan juga mengatakan, pengemudi mobil matik sebaiknya tidak terlalu sering melajukan kendaraan dengan kecepatan penuh dan kebut-kebutan.
“Jangan kebut-kebutan, karena semakin sering spin maka matik akan cepat rusak, dan jangan lama-lama berada pada kecepatan rendah atau gigi tidak pindah-pindah, misalnya selalu berjalan pada 1 gigi,” kata Iwan.
Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Matik yang Benar Saat Awal Jalan
3. Rasa Berkendara Suzuki Burgman Street 125EX, Ringan dan Kalem
Usai membahas soal desain dan fitur, kini giliran mengungkap rasa berkendara dari Suzuki Burgman Street 125EX. Mulai posisi berkendara, di mana skutik ini meskipun berkapasitas mesin kecil tapi punya ruang kaki yang lega.
Alhasil posisi duduk bisa santai seperti naik Yamaha NMAX atau Honda PCX. Buat test rider setinggi 163 Cm, skutik ini rasanya cukup besar. Saat berdiri dengan kedua kaki, tidak bisa menapak sempurna. Bahkan, ketika satu kaki diangkat, kaki lainnya masih perlu jinjit.
ABaca juga: Rasa Berkendara Suzuki Burgman Street 125EX, Ringan dan Kalem
4. Mitos atau Fakta Mobil FWD Lemah Saat Menanjak?
Mobil modern keluaran terbaru banyak mengandalkan sistem penggerak roda depan (FWD) demi meningkatkan efisiensi.
Perangkat yang semakin ringkas tidak hanya memangkas biaya produksi, tapi juga dapat mengurangi bobot kendaraan. Sehingga, dengan sistem FWD diharapkan mobil bisa lebih hemat BBM dan bertenaga.
Baca juga: Mitos atau Fakta Mobil FWD Lemah Saat Menanjak?
5. Mobil Listrik Neta X Menyusul Diproduksi Lokal
Pabrikan mobil listrik asal China, Neta, disinyalir bakal meluncurkan satu model andalannya di pasar Tanah Air. Segmennya tetap sama dengan Neta V-II yakni sport utility vehicle (SUV) hanya saja punya dimensi yang lebih besar.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Brand & Marketing Director Neta Auto Indonesia Yusuf Anshori.
Ia mengatakan bahwa Neta X rencananya akan dijual di 2024, dan sudah di produksi lokal secara Completely Knocked Down (CKD) di pabrik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Mobil Listrik Neta X Menyusul Diproduksi Lokal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.