Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berstatus CBU, New Kia Carnival Belum Dirakit Lokal

Kompas.com - 29/05/2024, 15:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kreta Indo Artha (KIA), selaku agen pemegang merek Kia di Indonesia resmi meluncurkan The New Kia Carnival pada Rabu (29/5/2024). Multi purpose vehicle (MPV) asal Korea Selatan dibanderol mulai Rp 960 juta.

The New Kia Carnival kini tampil dengan balutan eksterior yang lebih tegas, sporty, dan modern berkat identitas gril tigernose terbaru.

Sebagai informasi, unit The New Carnival yang dijual di Indonesia masih berstatus Completely Build Up (CBU) alias diimpor langsung dari Korea Selatan.

Baca juga: Bengkel Spesialis Mobil Hybrid Pertama Hadir di Indonesia

Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha, Ario Soerjo mengungkapkan sejumlah alasan The New Kia Carnival belum diproduksi di Indonesia. Salah satunya karena regulasi pemerintah yang masih berubah-ubah.

The New Kia CarnivalKompas.com/Nanda The New Kia Carnival

“Sejak pertama keberadaan Kia di Indomobil tahun 2020, kita sudah ajukan beberapa projek untuk completely knocked down (CKD). Hanya saja masih banyak menungu hal, kenapa kita belum mulai CKD,” kata Ario, saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2025).

“Banyak regulasi berubahnya cepat sekali, tidak cuma untuk CKD dan TKDN tetapi juga mobil listrik. Balik lagi, kita masih pelajari semua kemungkinan, karena kita juga sesuai untuk dukung program pemerintah secepatnya yang memungkinkan kita akan melakukan CKD di Indonesia,” lanjutnya.

Sebagai informasi, Kia pernah menumpang rakit di pabrik perakitan milik Indomobil di Pulo Gadung, Jakarta, saat masih berada di bawah naungan PT Kia Motor Indonesia (KMI).

Baca juga: The New Kia Carnival Resmi Meluncur, Harga mulai Rp 960 Juta

Namun setelah membuka lembaran baru menjadi KIA pada akhir 2019, perseroan masih mengandalkan skema CBU untuk berjualan di Indonesia.

Alasan utamanya, beberapa produk yang ditawarkan belum mencapai economic of scale untuk dirakit lokal.

Sementara itu, terdapat skema kerja sama ASEAN-Korea Selatan yang membuat Pajak Bea Masuk (impor duty) menurun drastis, semula 40 persen menjadi 10-20 persen.

Meski begitu, pihak KIA punya rencana memulai aktivitas perakitan baik dengan memanfaatkan fasilitas pabrik dari Indomobil yang ada maupun buat pabrik sendiri.

Namun mengenai hal ini, Ario belum bisa memastikan kapan rencana terkait terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau