SOLO, KOMPAS.com - Gejala kerusakan pada mobil matik perlu diketahui oleh pemiliknya. Hal ini berguna untuk mengurangi risiko yang lebih serius.
Salah satu gejala yang bisa dialami adalah, revolutions per minute alias RPM pada di tachometer naik turun sendiri saat tidak melakukan akselerasi atau menambah injakan pedal gas.
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, Solo mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan RPM naik turun.
Baca juga: Jorge Martin Ikhlas jika Marc Marquez Jadi Pebalap Tim Pabrikan Ducati
“Pertama, Intake Air Control (IAC) kotor atau rusak, saat aliran udara di IAC tersumbat, maka pergerakan motor dan plungernya bisa macet,” kata Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Iwan menjelaskan, kondisi tersebut bisa membuat suplai udara idle kacau, bisa kekecilan bisa kebesaran. Hal yang sama bila IAC tak berfungsi, namun jika rusak biasa maka akan terbaca lewat scanner.
“Kedua, katup Positive Crankcase Ventilation (PCV) rusak atau selangnya pecah. Ketika itu terjadi RPM idle akan tinggi,” kata Iwan.
Selain itu, Electronic Control Unit (ECU) yang rusak juga bisa menyebabkan RPM mobil naik turun sendiri.
Baca juga: Dampak Kekurangan Oli Transmisi pada Mobil Matik
“ECU rusak, sistem control idle pada ECU rusak sehg tidak bisa mengontrol Idle,” kata Iwan.
Terakhir, Iwan mengatakan, RPM naik turun karena karena komponen matik memang sudah rusak. Hal asalnya bisa dari kelistrikannya dan kontrolnya.
“Permasalah idle kekecilan, kebesaran, atau naik turun (ngayun-ngayun) bisa terjadi karena berbagai macam kondisi,” kata Iwan.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Subang, Bus Tak Punya Izin dan KIR Sudah Kedaluwarsa
Untuk itu, Iwan menyarankan untuk langkah diagnosanya harus dilakukan satu persatu dari empat kemungkinan di atas di bengkel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.