Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Haryanto Terbakar, Benarkah Korsleting AC Bisa Bikin Kebakaran?

Kompas.com - 20/04/2024, 07:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus PO Haryanto terbakar di daerah Sleman, Yogyakarta, Kamis (18/4/2024). Dugaannya saat ini adalah karena korsleting di bagian air conditioner atau AC.

Pengemudi melihat kepungan asap dari bagian belakang bus. Lalu dicari tempat yang aman untuk berhenti.

"Menurut keterangan dari sopir memang sudah ada indikasi korsleting dari saluran freon AC. Selanjutnya menimbulkan percikan terus mulai mengepul asap menyebar dari belakang ke depan," ucap Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sleman Iptu Catur Bowo Laksono, kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Bus PO Haryanto Terbakar, Diduga karena Masalah AC

Proses pemadaman api bus PO Haryanto yang terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta, tepatnya di depan SMP N 3 Gamping, Sleman.IST Proses pemadaman api bus PO Haryanto yang terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta, tepatnya di depan SMP N 3 Gamping, Sleman.

Hal yang menjadi pertanyaan, apa bisa korsleting di bagian AC sampai membakar keseluruhan bagian bus?

M Gunawan, Kepala bengkel spesialis AC mobil Premium 99 menjelaskan, korsleting yang terjadi di bagian AC sangat memungkinkan membuat kendaraan terbakar.

"Bisa, karena dia ada instalasi kelistrikan. Bus kan dibuat bodinya sama karoseri, dipasang AC. Saat proses ini, harus diperhatikan jalur pengambilan, pemasangan kabel, baik atau tidak," kata Gunawan kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Video Belajar Nyetir dari Youtube Berakhir Tabrak Rumah


Cuma di mana korsletingnya juga harus ditelusuri lebih lanjut. Api yang membesar juga disebabkan karena percikan api mengenai bahan yang mudah terbakar.

"Beberapa kasus tergantung, mungkin dekat bahan mudah terbakar, jadi api makin besar. Makanya harus dipastikan korsleting di bagian mana," ucap Gunawan.

Misalnya korsleting di tempat yang tidak mudah terbakar, maka hanya kabel saja yang hangus terbakar. Tapi beda ceritanya kalau mengenai bahan yang mudah terbakar, malah makin besar apinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau