JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan akibat rem blong kembali terjadi di Jalur ekstrem Cangar-Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @memomedsos, terlihat motor matik yang dikendarai tidak dapat memperlambat lajunya karena indikasi rem tidak berfungsi. Pengendara tersebut kemudian menabrak jalur pengaman yang dibuat warga sekitar dan berhasil selamat dari kecelakaan fatal.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, kejadian tersebut sejatinya bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dua diantaranya adalah kelayakan sepeda motor dan kemampuan biker dalam menguasai kendaraan.
Baca juga: Banyak Masalah Teknis Jika F1 dan MotoGP Digelar Bersamaan
“Pada dasarnya motor adalah sebuah alat transportasi yang bisa saja mengalami kerusakan saat di jalan, tetapi semuanya kembali kepada pengendara motor tersebut apakah rutin dalam melakukan servis dan pemeriksaan kepada motornya sebelum motor tersebut digunakan,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
Untuk menghindari agar kejadian tersebut tidak terulang, menurut Agus, ada langkah yang harus dilakukan pengendara sebelum mengoperasikan sepeda motornya.
View this post on Instagram
“Pertama, biasakan untuk selalu mengecek sepeda motornya termasuk rem. Kedua, rutin untuk melakukan servis secara berkala di bengkel resmi motor tersebut,” kata Agus.
Selanjutnya, Agus menjelaskan, ketika melewati jalan menurun maka gunakan kedua rem secara bersamaan. Jika menggunakan motor matik, maka jangan menutup habis gasnya agar mesin tetap menyala dan motor menjadi lebih lambat.
“Terakhir, apabila mengalami rem blong maka jangan panik dan tetap fokus agar tetap aman dan kendaraan dapat berhenti dengan baik. Namun, jika kendaraan selalu dicek sebelum berangkat, mungkin potensi rem blong dapat diminimalisir dan tidak terjadi,” ucap Agus.
Sementara itu, pemilik bengkel spesialis matik Naranata Motor Joko Purnomo menambahkan, tidak berfungsinya sistem pengereman pada skutik disebabkan adanya pemuaian pada seal kaliper cakram.
Kondisi tersebut membuat piston pada rem tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya saat menekan cakram atau macet.
“Rem kalau dipaksa terus bekerja akan menjadi panas, jika sudah panas seal di kaliper akan memuai sehingga membuat piston di kaliper menjadi macet,” kata Joko.
Selain itu, Joko melanjutkan, terlalu sering menggunakan rem membuat piringan cakram menjadi panas sehingga permukaannya menjadi lebih licin.
“Kondisi ini membuat kampas rem tidak bisa mencengkeram dengan sempurna dan membuat rem menjadi blong,” ucapnya.
Baca juga: Usai Dipakai Lebaran, Pahami Tanda Shockbreaker Rusak
Sedangkan rem belakang yang sering digunakan juga bisa membuat tingkat kepakeman menjadi berkurang.
Maka dari itu, sebagai langkah antisipasinya, Joko menyarankan agar menggunakan rem secara bergantian, sehingga ada jeda untuk mendinginkan rem dan tidak terus-terusan menggunakan rem saat melaju di turunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.