KENDAL, KOMPAS.com - Beberapa kasus kecelakaan di jalan tol kerap terjadi dikarenakan oleh banyak faktor. Ada faktor teknis atau kesalahan manusia.
Tidak sedikit, kasus kecelakaan terjadi karena kelalaian manusia, khususnya pengemudi.
Berikut ini beberapa kebiasaan buruk pengendara mobil di jalan tol yang bisa mengakibatkan kecelakaan.
Baca juga: 11 Jasad Korban Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Dipindahkan ke RS Polri
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, faktor penyebab mobil kehilangan kendali bisa karena microsleep atau mengemudi sambil main ponsel.
"Aktivitas yang dilakukan sambil mengemudi dapat membuat arah laju kendaraan tidak terkontrol, begitu juga microsleep juga bisa mengontrol kendaraan, tapi ini yang bikin fatal, keduanya bisa mengakibatkan kecelakaan," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sony mengatakan main ponsel dapat mengurangi penguasaan kendaraan dan kemampuan reaksi akibat konsentrasi terbagi.
Baca juga: Lebaran Pakai Mobil Listrik, Ini Sebaran SPKLU di Ruas Tol Jabotabek
"Sangat dilarang main ponsel sambil mengemudi, pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan karena tidak siap, bisa juga melakukan pengereman mendadak tanpa melihat, bisa juga terkaget karena manuver pengendara lain, risikonya di depan, samping, dan belakang," kata Sony.
Sementara bahaya microsleep sering diabaikan para pengemudi karena kejadiannya tidak disadari.
"Rata-rata sadar pasti sudah nyender (kejadian kecelakaan) karena lemahnya reaksi pengemudi dalam berpikir jernih," ucap Sony.
Baca juga: Empat Hari, Tol Trans-Sumatera Dilintasi 415.451 Kendaraan
Sony mengatakan mempertahankan tetap mengemudi atau menyiasati kantuk dengan cara-cara tertentu tidak bisa mengatasi microsleep.
"Jika ngantuk datang, segera ambil sikap untuk berhenti 3 sampai menit, keluar mobil untuk merangsang otot & syaraf supaya otak mendapatkan oksigen dan mampu ke rest area terdekat," ucap Sony.
Sony mengingatkan kepada pengendara bahwa melakukan management perjalanan yang baik dengan cara mengatur durasi istirahat itu penting.
Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Km 58 yang Tewaskan 12 Orang
"Durasi istirahat yang diatur ya, bukan durasi mengemudinya, mengemudi sesuaikan dengan kemampuan atau maksimal 3 jam dengan diselingi istirahat 15 - 30 menit (jika tidak memutuskan untuk tidur)," ucap Sony.
Sony mengatakan keselamatan berkendara salah satunya didapat dari istirahat yang benar. Banyak pengemudi masuk rest area tapi tidak efektif istirahatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.