Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Buruk Pengemudi yang Bisa Bikin Kecelakaan di Jalan Tol

Kompas.com - 11/04/2024, 11:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Beberapa kasus kecelakaan di jalan tol kerap terjadi dikarenakan oleh banyak faktor. Ada faktor teknis atau kesalahan manusia.

Tidak sedikit, kasus kecelakaan terjadi karena kelalaian manusia, khususnya pengemudi.

Berikut ini beberapa kebiasaan buruk pengendara mobil di jalan tol yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

Baca juga: 11 Jasad Korban Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Dipindahkan ke RS Polri

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, faktor penyebab mobil kehilangan kendali bisa karena microsleep atau mengemudi sambil main ponsel.

"Aktivitas yang dilakukan sambil mengemudi dapat membuat arah laju kendaraan tidak terkontrol, begitu juga microsleep juga bisa mengontrol kendaraan, tapi ini yang bikin fatal, keduanya bisa mengakibatkan kecelakaan," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony mengatakan main ponsel dapat mengurangi penguasaan kendaraan dan kemampuan reaksi akibat konsentrasi terbagi. 

Baca juga: Lebaran Pakai Mobil Listrik, Ini Sebaran SPKLU di Ruas Tol Jabotabek

"Sangat dilarang main ponsel sambil mengemudi, pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan karena tidak siap, bisa juga melakukan pengereman mendadak tanpa melihat, bisa juga terkaget karena manuver pengendara lain, risikonya di depan, samping, dan belakang," kata Sony. 

Sementara bahaya microsleep sering diabaikan para pengemudi karena kejadiannya tidak disadari.

"Rata-rata sadar pasti sudah nyender (kejadian kecelakaan) karena lemahnya reaksi pengemudi dalam berpikir jernih," ucap Sony.

Baca juga: Empat Hari, Tol Trans-Sumatera Dilintasi 415.451 Kendaraan

Sony mengatakan mempertahankan tetap mengemudi atau menyiasati kantuk dengan cara-cara tertentu tidak bisa mengatasi microsleep.

"Jika ngantuk datang, segera ambil sikap untuk berhenti 3 sampai menit, keluar mobil untuk merangsang otot & syaraf supaya otak mendapatkan oksigen dan mampu ke rest area terdekat," ucap Sony.

Sony mengingatkan kepada pengendara bahwa melakukan management perjalanan yang baik dengan cara mengatur durasi istirahat itu penting.

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Km 58 yang Tewaskan 12 Orang

"Durasi istirahat yang diatur ya, bukan durasi mengemudinya, mengemudi sesuaikan dengan kemampuan atau maksimal 3 jam dengan diselingi istirahat 15 - 30 menit (jika tidak memutuskan untuk tidur)," ucap Sony.

Sony mengatakan keselamatan berkendara salah satunya didapat dari istirahat yang benar. Banyak pengemudi masuk rest area tapi tidak efektif istirahatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau