KENDAL, KOMPAS.com - Pemilihan rute sebelum melakukan perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi merupakan bagian dari persiapan.
Masyarakat biasanya menggunakan aplikasi Google Maps untuk menentukan rute terbaik dengan menghindari kondisi jalan tertentu seperti jalan tikus, rekayasa lalu lintas dan sebagainya.
Berhubung aplikasi tersebut tersematkan di dalam perangkat digital, maka penggunaan Google Maps tidak boleh sembarangan agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Berikut penjelasan ahli terkait cara penggunaannya.
Baca juga: Cara Cek Lokasi Pengukur Kecepatan di Google Maps Saat Mudik Lebaran 2024
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan penggunaan Google Maps dalam perjalanan memang berguna untuk menentukan rute bagi pengendara yang tidak paham jalan.
“Bila tidak paham arah dan rute ke tujuan, sebaiknya aktifkan aplikasi untuk melengkapi, tapi tidak mengandalkan 100 persen, artinya pengendara tetap wajib konsentrasi dengan kondisi jalan saat berkendara,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Tidak dapat dipungkiri, menggunakan aplikasi Google Maps kadang membuat konsentrasi pengemudi terganggu. Sehingga, para pemudik perlu mengantisipasinya dengan cara khusus.
Baca juga: Viral Video Mobil Tercebur ke Sungai, Akibat Ikuti Google Maps
“Nah untuk itu, pastikan mode suara aktif supaya pengemudi tidak bolak balik lihat layar. Atur sebelum keberangkatan dan posisinya agar tidak mengganggu proses berkendara,” ucap Sony.
Sony juga menyarankan, untuk tidak ragu menggunakan metode lama, yakni turun dari mobil dan berkomunikasi dengan warga untuk memastikan jalan detailnya.
Sementara, Jusri Pulubuhu, Founder Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, berkendara sambil membaca peta digital bisa membuat konsentrasi terganggu, sehingga disarankan untuk mengaktifkan fitur audio pada aplikasi tersebut.
Baca juga: Cara Cek Jalan One Way Selama Mudik Lebaran 2024 via Google Maps
“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekedar lihat karena ragu, ya berhenti” ucap Jusri beberapa waktu lalu.
Dengan mengaktifkan fitur audio, pengemudi dapat mendengarkan arahan tanpa perlu melihat peta digital, sehingga sopir akan lebih fokus melihat jalan daripada memperhatikan rute di layar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.