Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Honda, Orang Jakarta Beli Mobil Listrik karena FOMO

Kompas.com - 26/02/2024, 15:02 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cepat atau lambat tren kendaraan listrik termasuk mobil listrik akan melingkupi dunia otomotif Indonesia. Namun untuk saat ini Honda Prospect Motor (HPM) masih fokus pada segmen hybrid.

Honda memang sudah memperkenalkan Honda e dan Hopnda N-Van EV Prototype namun keduanya belum dijual. Honda e bahkan sudah setop produksi, sedangkan N-Van EV sesuai masih prototipe untuk uji coba.

Baca juga: Buka di Pekanbaru, HD Car Care Indonesia Dorong Inovasi Perawatan Mobil

Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director HPM, mengatakan, Honda bukannya tinggl diam soal mbil listrik. Honda terus mempelajari bagaimana penerimaan mobil listrik di masyarakat.

Honda dan Pertamina melakukan riset bersama dengan menggunakan mobil listrik N-Van EV Prototype.Dok. HPM Honda dan Pertamina melakukan riset bersama dengan menggunakan mobil listrik N-Van EV Prototype.

"Kami melakukan survei, studi, kenapa mereka memilih mobil listrik dan juga ada beberapa yang tidak mau beli mobil listrik," ujar Billy di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, pekan lalu.

Billy mengatakan, dari hasil survei internal Honda menunjukkan setidaknya ada tiga alasan orang membeli mobil listrik.

Baca juga: Modifikasi BYD Atto 3, Lebih Kekar dan Padat

"Pertama kalau di Jakarta itu FOMO (fear of missing out/takut tertinggal tren), kemudian ganjil-genap dan mungkin yang paling diminati ialah insentif dari pemerintah," ujar Billy.

"Ada juga yang menolak. Kenapa menolak, kalau saya lihat dari survei yaitu infrastruktur, kemudian masih ada ketakutan soal resale value (harga jual kembali), makanya sekarang pemilik mobil listrik itu mobil ketiga keempat," katanya.

Billy mengatakan, adapun sebagian kecil orang masih malas membeli mobil listrik karena ragu teknologinya. Misalkan lama pengecasan atau isi daya dan jarak tempuh yang pendek.

Baca juga: Mobil Bisa Mendadak Mogok jika Jarang Melakukan Servis

Bicara strategi, Billy mengatakan, Honda memiliki strategi yang jelas yang tertuang dalam peta jalan (road map) baik untuk Indonesia maupun tingkat global.

Untuk Indonesia, Honda menerapkan tiga tahap, yaitu pertama pengenalan dan edukasi, kemudian kedua pendahuluan, dan tahap tiga selanjutnya yang belum disebutkan. Adapun saat ini masih tahap pertama.

"Kami memang akan ke sana, pada 2040 secara global kami net zero emmision secara produk, dan termasuk aktivitas perusahaan. Tiap negara bisa berbeda-beda," kata Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau