Sekian Jumlah Xenia yang Terdampak Recall

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ikut melakukan penarikan kembali produk yang sudah dipasarkan ke konsumen Indonesia atau recall.

Program recall Daihatsu berlaku bagi All New Xenia. Sementara soal masalahnya, sama dengan yang terjadi pada Toyota Avanza, yakni mur pada shock absorber serta door beam.

Ketika ditanya berapa banyak Xenia generasi baru yang terdampak masalah ini, Marketing Director & Corporate Communication Director PT ADM Sri Agung Handayani mengatakan, jumlahnya berbeda-beda.

Baca juga: Detail Masalah pada 5 Mobil Toyota yang Kena Recall, Pemilik Wajib Tahu

"Untuk unit yang terlibat, SSC Nut (mur) shock absorber pada model All New Xenia sebanyak 42.017 unit yang produksi pada November 2021-September 2023," tulis Agung dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Lihat Foto

Daihatsu Xenia Limited Edition meluncur di GIIAS 2023(KOMPAS.com/DIO DANANJAYA)

Sementara untuk All New Xenia yang perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan pada bagian door beam depan kanan, sebesar 1.410 unit dengan keterangan produksi pada November 2022.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan, untuk pelanggan Xenia yang ingin memastikan apakah masuk dalam program recall, bisa langsung mengunjungi laman resmi ssc.daihatsu.co.id dengan memasukkan nomor rangka kendaraan, atau menghubungi call center Daihatsu di 1-500-898.

Terkait risiko akibat dua masalah yang terjadi pada Xenia, Agung mengatakan, memiliki dampak yang sama dengan yang sebelumnya dijelaskan Toyota pada Avanza.

Baca juga: Tak Hanya Toyota, Daihatsu Juga Umumkan Recall Xenia di Indonesia

Sebelumnya, dalam keterangan resminya Toyota menjelaskan, masalah pada front shock absorber nut Avanza yang juga melibatkan Xenia karena instruksi pengencangan yang tidak tepat sehingga membuat mur menjadi kendur.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan suara tidak normal, bahkan terlepas yang mengakibatkan kestabilan kendaraan hilang.

Untuk fornt door side impact beam, Toyota melihat perangkat safety tersebut berisiko tak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga kurang memberikan perlindungan yang optimal ketika terkena benturan samping bila tidak segera diperbaiki strukturnya.