Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Omoda E5 Sudah Pakai Baterai Nikel, Ini Kata Chery

Kompas.com - 06/02/2024, 15:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa mobil listrik perdana dari Chery Indonesia sudah menggunakan baterai berbasis nikel.

Sehingga diharapkan dalam waktu mendatang, produsen mampu untuk menjadi salah satu tonggak dalam penetrasi industri otomotif nasional dalam era kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

"Kalau ini (Omoda E5) pakai nikel," kata dia saat ditemui di sela-sela peluncuran Omoda E5 di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Airlangga Hartarto Jadi Pemilik Pertama Omoda E5 di Dunia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peluncuran Chery Omoda E5 di Jakarta, Senin (5/2/2024).dok.Menko Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peluncuran Chery Omoda E5 di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Airlangga mengatakan, produksi baterai secara lokal dibutuhkan suatu kemampuan untuk membuat sel baterai. Sementara battery pack, rata-rata sudah dirakit di Indonesia.

Sebaliknya, mobil listrik Omoda E5 rakitan lokal saat ini masih memakai baterai LFP dan belum akan menggunakan bahan baku nikel dalam waktu dekat.

Hal tersebut dijelaskan oleh Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI), Qu Jizong dalam kesempatan terpisah. Meskipun pihak perusahaan tidak menutup opsi atas semua perkembangan teknologi.

"Saat ini baterai yang kami gunakan adalah LFP. Kami sedang berupaya menyesuaikannya (beralih ke nikel) secara bertahap," ujar dia.

Baca juga: Airlangga Ingin RI Jadi Basis Produksi EV ASEAN-Australia

"Kami akan mempertimbangkan untuk menggunakan baterai berbasis nikel di jajaran produk kami berikutnya, itu lah rencana kami,” katanya.

Dia menambahkan saat pemerintah mengharuskan perusahaan harus menggunakan baterai berbasis nikel. Hal itu sebagai salah satu syarat memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 60 persen di 2027.

Dengan target tersebut, maka perusahaan harus menggunakan baterai atau motor listrik buatan lokal. Mengingat, komposisi komponen baterai pada mobil listrik mencakup 40 persen TKDN.

“Jadi, sebenarnya kami sudah memiliki rencana, untuk berikutnya, kami akan menggunakan sumber daya lokal untuk membantu pembangunan lokal, itu lah yang dibutuhkan oleh pemerintah," tuturnya.

Baca juga: Honda Brio Lawas Lebih Laris di Bursa Mobil Bekas

Peluncuran Omoda E5KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Peluncuran Omoda E5

Menurut laman spesifikasinya, Omoda E5 moda E5 dibekali motor listrik berdaya 120 kW dan baterai yang mampu menempuh jarak hingga 450 kilometer.

Tenaga yang mampu dihasilkan oleh mobil ini mmencapai 201,2 HP dengan torsi 400 Nm. Mobil ini pun dapat melaju hingga 100 km per jam dalam waktu 7,8 detik.

Menggunakan baterai LFP, mobil ini dapat menempuh jarak hingga 430 km dalam satu kali pengisian daya berdasarkan hasil uji Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Cycle (WLTC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau