Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Orang Jepang Beli Mobil Tunai

Kompas.com - 25/10/2023, 09:02 WIB
Agung Kurniawan

Editor

OTA, KOMPAS.com – Dalam serangkaian perjalanan Suzuki Trip to Japan Mobility Show 2023, rombongan peserta dari Jakarta diajak mampir ke salah satu main dealer, Suzuki Arena Ota, Tokyo, Jepang, Selasa (24/10/2023).

Ada fenomena menarik ketika berbincang dengan Kepala Cabang Diler Suzuki Arena Ota Hideki Miyasaka. Kata dia, mayoritas konsumen di jaringan penjualannya membeli mobil dengan tunai ketimbang kredit.

“Porsinya 60 persen tunai, 40 persen kredit atau pakai leasing, “ ucap Miyasaka.

Meskipun, pihak Suzuki Arena mengaku tengah berusaha untuk menggenjot porsi kredit ketimbang tunai demi menjaga keberlangsungan konsumen pada merek Suzuki. Kalau dengan kredit, konsumen akan terjaga komunikasi yang intens dalam 3 tahun, sehingga ketika mau mengganti mobil baru akan mempertimbangkan Suzuki lagi.

Miyasaka mengatakan, mobil hybrid masih jadi pilihan utama konsumen di Jepang, selain Kei Car. Mobil murah Jepang berjuluk Kei Car ini punya pajak khusus yang rendah sehingga lebih murah.

Baca juga: Daihatsu Siap Pamerkan 11 Mobil di Japan Mobility Show 2023

Hideka Miyasaka, Kepala Cabang Diler Suzuki Arena Ota, di Tokyo menceritakan karakteristik konsumen di Jepang.KOMPAS.com/Agung Kurniawan Hideka Miyasaka, Kepala Cabang Diler Suzuki Arena Ota, di Tokyo menceritakan karakteristik konsumen di Jepang.

Segmen Kei Car dengan teknologi mild hybrid juga banyak laku di pasar. Segmen ini juga yang jadi andalan Suzuki ketika bersaing di pasar otomotif domestic Jepang.

“Masyarakat banyak membeli mobil hybrid, khususnya mild hybrid. Kalau strong hybrid belum banyak (pasarnya) karena selisih (harga) hampir Rp 20 juta dengan mild hybrid,” kata Miyasaka.

Sementara itu, fasilitas Suzuki Arena di Ota ini, berstatus main dealer dengan fasilltas layanan sales, servis, dan sparepart alias 3S. Kemudian, diler ini juga sudah punya anjungan khusus untuk melakukan uji layak kendaraan. Uji layak ini disebut Shaken, semacam Kir di Indonesia, wajib dilakukan dua tahun sekali.

Baca juga: Kawasaki Pertimbangkan Rencana Produksi Lokal Motor Listrik

Fasilitas uji Shaken di Diler Suzuki Arena Ota, Jepang.KOMPAS.com/Agung Kurniawan Fasilitas uji Shaken di Diler Suzuki Arena Ota, Jepang.

Semua kendaraan yang tidak lolos uji Shaken di Jepang, maka dilarang punya plat nomor artinya berstatus tidak layak jalan. Pengujian Shaken mobil di Jepang juga biasa dilakukan di fasilitas khusus, semacam SAMSAT di Indonesia.

“Jadi konsumen bisa langsung melakukan shaken di sini karena sudah punya lisensi dari Kementerian Perhubungan Jepang. Jadi, lebih memudahkan konsumen,” ucap Ei Mochizuki, General Manager Strategic Planning Departement PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), yang menemani rombongan selama di Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau