Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Dua Penyebab Utama Mika Lampu Mobil Berembun

Kompas.com - 12/10/2023, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mika lampu berembun tak hanya membuat tampilan mobil jadi kurang cantik namun juga berpengaruh pada konsentrasi pendar cahaya yang jadi terhalang embun.

Rizal Sidiq alias Diqdiq pemilik toko MG Garage di sentra otomotif Blok M, Jakarta, mengatakan, setidaknya ada dua penyebab utama mika lampu mobil berembun.

Baca juga: Daihatsu Pamer Vision Copen Penggerak Belakang 1.300 cc di JMS 2023

Rizal Sidiq alias Diqdiq pemilik toko MG Garage di sentra otomotif Blok M, Jakarta, mengatakan, setidaknya ada dua penyebab utama mika lampu mobil berembun.KOMPAS.com/Gilang Rizal Sidiq alias Diqdiq pemilik toko MG Garage di sentra otomotif Blok M, Jakarta, mengatakan, setidaknya ada dua penyebab utama mika lampu mobil berembun.

"Kalau berembun itu ada beberapa faktor. Pertama biasanya kalau lemnya itu sudah getas karena umur, dan kedua dari pemasangan bohlam yang kurang pas," kata Diqdiq kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (1/10/2023).

Diqdiq menjelaskan, mika lampu memiliki seal atau lem. Saat lem tersebut getas dan renggang karena faktor usia maka timbul celah yang bisa membuat mika jadi berembun.

Begitu juga saat pemasangan bohlam lampu kurang pas dan menyisakan celah kecil. Celah ini yang kemudian bisa menimbulkan embun dan membuat tampilan lampu kurang menarik.

Baca juga: Belum Pulih, Bastianini Tak Pasang Target di MotoGP Mandalika 2023

Contoh lampu copotan untuk Mercedes Benz.KOMPAS.com/Gilang Contoh lampu copotan untuk Mercedes Benz.

Adapun pengembunan atau kondensasi terjadi ketika uap air di udara melewati permukaan yang jauh lebih dingin, uap air ini yang terkondensasi menjadi sebuah titik-titik air atau embun.

"Jadi kalau mika itu terbuka bisa membuat air masuk, sedangkan embun itu beberapa tetes air saja kemudian dia bisa menguap dan jadi embun," ujar Diqdiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau