Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Shop Ditutup, Penjualan Toko Aksesori Otomotif Menurun

Kompas.com - 05/10/2023, 17:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan TikTok Shop resmi ditutup pada Rabu (4/10/2023).

Hal ini sejalan dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentan Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).

Penutupan ini pun mempengaruhi bisnis para pelaku otomotif yang menjual produknya melalui akun TikTok Shop. Pasalnya, TikTok Shop menjadi salah satu platform jual beli yang belakangan ini banyak diminati oleh masyarakat.

Seperti contohnya yang dialami oleh Yohan Chowindra, pemilik dari usaha helm bernama Helm Palu Murah. Menurutnya dengan penutupan sistem TikTok Shop membuat tokonya mengalami penurunan penjualan.

Baca juga: Naik Motor Saat Cuaca Panas, Segera Berhenti jika Kepala Mulai Pusing

“Pengaruh tentu ada karna 20-30 persen penjualan dari platform TikTok tersebut, trafric penjualan berasal dari TikTok Shop,” ucap Yohan kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Namun, Yohan tidak merincikan secara spesifik berapa unit yang terjual di TikTok setiap harinya. Ia akan menyebut bahwa platform jual beli TikTok itu cukup berpengaruh terhadap pendapatan tokonya.

Contoh helm jenis Full FaceKOMPAS.com/daafa Contoh helm jenis Full Face

“Untuk unit kami tidak bisa share, tapi yang pasti perbedaannya dari pihak Helm Palu Murah kehilangan 20-30 persen penjualan,” kata Yohan.

Hal senada juga terjadi pada toko Helm bernama AHS Helmet. Giafani dari AHS Helmet mengaku penutupan TikTok Shop sangat berpengaruh bagi bisnisnya, bahkan tak hanya pengurangan pendapatan, namun juga berdampak pada pengurangan karyawan.

“Penutupan TikTok Shop itu sangat berpengaruh untuk kita, biasanya dengan ada TikTok Shop omzet kita bisa tembus miliaran per bulannya. Tapi dengan tidak adanya TikTok Shop kita tidak bisa menjual barang, bahkan banyak pengurangan karyawan,” kata Giafani.

Baca juga: Setelah MotoGP, Sirkuit Mandalika Akan Gelar Porsche Sprint Challenge

Menurut Fani, dari TikTok Shop AHS Helmet bisa menjual sekitar 500 sampai 800 unit setiap harinya. Namun dengan adanya penutupan tersebut, pihaknya hanya mengandalkan penjualan offline dan sedang mencoba membuka toko online di platform lainnya.

“Penjualan offline itu tidak begitu signifikan seperti TikTok Shop. Makanya sekarang kami sedang mencoba membuka toko online di e-commerce lainnya. Setidaknya satu sampai tiga bulan ini tidak ada penghasilan sambil menunggu regulasi yang jelas dari TikTok,” kata Fani. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau