JAKARTA, KOMPAS.com - Power steering yang rusak akan menyebabkan setir terasa berat. Kemudian jika dibiarkan dapat menyebabkan tapak ban menjadi habis tidak rata atau hanya pada bagian sebelah saja.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena keseimbangan ban mobil akan lebih condong ke satu arah. Sedangkan sisi roda yang tidak menyentuh permukaan jalan tidak bergesekan dengan aspal.
Baca juga: Marc Marquez Tinggalkan Honda, Bergabung ke Gresini Racing
Giyarno, pemilik bengkel spesialis Giri Power Steering, di Cinere, Depok, Jawa Barat, mengatakan, power steering ada dua model, pertama model hidrolik dan kedua model elektrik yaitu electric power steering (EPS).
Jika rusak, Giyar panggilannya, mengatakan, biaya perbaikan power steering hidrolik relatif lebih murah ketimbang elektronik.
"Biaya perbaikan, kisaran servis rata-rata mobil sedang kelas Avanza kemudian Kijang lama (kapsul) atau mobil sedang menengah itu Rp 1,5 juta untuk servis steering rack, tapi kalau Innova ke atas (lebih mewah) antara Rp 1,5 juta - Rp 2 juta," ungkap Giyarno kepada Kompas.com, di Cinere, Depok, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Biaya Pasang Power Steering buat Daihatsu Gran Max
"Avanza yang masih pakai power steering hidrolik itu keluaran pertama (2003) sampai 2010, mulai 2011 akhir sampai sekarang elektrik, Honda CR-V awal sama kedua masih hidrolik, tapi generasi ketiga sudah EPS," ungkapnya.
Giyar mengatakan, biaya servis tersebut mencakup biaya untuk ganti kebocoran baik untuk ganti sil maupun selang.
"Power steering hidrolik itu itemnya ada steering rack, pompa, dan selang. Selang ini ada tiga, selang low pressure, selang return, dan selang high pressure (tekanan tinggi). Kalau selang bocor tinggal ganti pakai yang baru selesai, kalau pompa dan steering rack ganti sil-silnya saja," katanya.
"Kalau ganti selang low pressure itu murah pakai yang meteran bisa, tapi kalau high pressure itu untuk beberapa mobil umum seperti Avanza dan Kijang yang pasaran (meteran) bisa, tapi kalau sudah Innova atau model lain itu mesti orisinil. Kalau orisinil sejutaan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.