Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Entaskan Sindikat Oli Palsu, Bareskrim Bentuk Tim Intel Khusus

Kompas.com - 25/08/2023, 09:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berencana membentuk tim intelijen (intel) khusus, untuk menelusuri arus peredaran oli palsu, dan sindikat-sindikat yang terlibat di dalamnya.

Informasi ini disampaikan Kasubdit 1 Kombes Pol Indra Lutriano, Perwakilan Bareskrim Polri, di sela-sela forum diskusi Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) yang secara spesifik membahas kasus peredaran oli palsu di Indonesia.

“Sangat mungkin sekali kami akan membentuk semacam task force intelijen khusus, setelah acara ini (diskusi Aspelindo) akan dikoordinasikan,” ujar Indra kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Kendaraan Pakai Oli Palsu Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Polusi Udara

Praktik bisnis oli palsu di Jawa TengahDok. @divisihumaspolri Praktik bisnis oli palsu di Jawa Tengah

Indra juga membagikan konsep dari tim intel yang dimaksud, akan berfokus pada penggalian informasi peredaran, serta membuka jaringan koordinasi baru dengan beberapa pihak terkait.

Adapun pihak-pihak yang dilibatkan juga beragam, mulai dari instansi seperti Kemenperin dan Kemendag, Aspelindo, serta jaringan konsumen dan distributor.

“Kami harapkan bisa terealisasi, mungkin nanti akan didiskusikan langkah lebih jelasnya lagi dengan Kabareskrim,” kata dia.

Indra menambahkan, kasus peredaran oli palsu dewasa ini terbilang cukup mengkhawatirkan. Secara distribus, persebarannya sudah menjangkau luar pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, bahkan Indonesia Timur.

Baca juga: Kata Toyota Soal Asap Kendaraan Jadi Penyebab Polusi Udara

Mesin sablon untuk membuat kemasan oli palsuDok. @divisihumaspolri Mesin sablon untuk membuat kemasan oli palsu

Sigit Pranowo, Ketua Umum Aspelindo menjelaskan, tren kasus pemalsuan oli di Indonesia juga belum bisa dikalkulasikan secara tepat, untuk saat ini.

“Masih sulit untuk menentukan persentase, soal kasus ini (pemalsuan oli) meningkat atau menurun tiap tahunnya, karena polanya acak,” kata dia.

Sigit menambahkan, satu kesulitan lain adalah ketiadaan data soal berapa total populasi oli palsu yang tersebar di Indonesia saat ini, dan berapa besaran persentasenya, jika dikomparasi dengan oli asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau