Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indikator Sensor Bensin Motor Tidak Menyala, Bisa Jadi karena 3 Kendala Ini

Kompas.com - 14/07/2023, 10:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendala yang terjadi pada sepeda motor cukup beragam, mulai dari ringan sampai berat. Salah satu permasalahan ringan tapi cukup merepotkan, yakni sensor bensin yang tidak berfungsi dengan benar.

Kendala ini kadang dijumpai oleh pengendara, di mana indikator kapasitas bensin tidak berubah walaupun kondisinya penuh atau habis. Jadi apa penyebabnya?

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 menjelaskan, kerusakan itu harus dibagi menjadi dua kategori dulu, yakni pada spidometer analog atau digital.

Spidometer digital umumnya dijumpai pada motor-motor lansiran terbaru, sedangkan analog biasanya ada pada motor tahun lama.

Baca juga: Kawasaki Siap Luncurkan Ninja EV Tahun Ini

Proses penggantian aki motor yang rusakKOMPAS.com/daafa Proses penggantian aki motor yang rusak

“Kalau sensor bensin enggak berfungsi, biasanya masalahnya ada 3, antara kabel listrik bermasalah, pelampung bensin rusak, atau memang spidometer rusak,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan supaya kendala bisa ditemukan. Jika sumber masalahnya adalah kabel listrik atau pelampung, penanganannya cukup mudah.

“Bisa jadi karena kabel sudah tua, harus wring (dihubungkan) ulang ke aki saja. Pelampung rusak bisa diganti juga,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pelampung adalah komponen utama yang bertugas mengukur tingkat bahan bakar yang ada di tangki. Jika komponen ini rusak dan tidak bergerak, informasi kapasitas bensin tidak bisa ditampilkan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Isi Bensin Sampai Luber Bikin Motor Irit BBM?

Speedometer Aprilia SR-GT, Sabtu (16/7/2022). Aprilia SR-GT, premium skuter sporty resmi meramaikan pasar otomotif Indonesia.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Speedometer Aprilia SR-GT, Sabtu (16/7/2022). Aprilia SR-GT, premium skuter sporty resmi meramaikan pasar otomotif Indonesia.

Menurut Anto, kendala yang cukup merepotkan justru spidometer rusak, hal ini biasa dijumpai pada yang berjenis digital.

Jika sudah rusak, satu-satunya langkah penaanganan hanya mengganti baru, karena panel instrumen ini tidak bisa diperbaiki.

“Harus beli baru, harganya macam-macam. Mulai dari kisaran Rp 400.000 kalau untuk yang resmi,” ucap Anto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau