JAKARTA, KOMPAS.com - Supaya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sepeda motor selalu irit dan tidak boros, pengguna sangat dianjurkan unuk melakukan ganti oli mesin secara rutin.
Interval penggantian oli motor yang dianjurkan pabrikan biasanya berkisar tiap 4.000 kilometer hingga 5.000 kilometer. Angka tersebut bukanlah hitungan asal dan ada alasan di baliknya.
Anto Hananto, Kepala Teknisi AHASS 88 mengatakan, hitungan durasi penggantian itu dipatok berdasarkan dengan usia pemakaian oli.
“Kalau penggantiannya (oli motor) melebihi jarak yang di anjurkan, pelumasannya sudah enggak optimal lagi. Ini menurunkan kinerja mesin,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Bocoran Subaru Legacy Outback Mau Meluncur di GIIAS 2023
Menurut Anto, pelumasan yang kurang baik dan menurunnya performa mesin bisa jadi biang kerok motor boros.
“Kan ada istilahnya motor ngadat, atau tarikannya berat. Ini karena pelumasannya enggak baik,” ucapnya.
Menurut dia, biasanya motor bermasalah karena minimnya pelumasan dan mesin bekerja jauh lebih keras dari biasanya. Kondisi inilah membuat konsumsi BBM terasa meningkat.
Anto mengambil contoh motor jenis skutik sebagai perbandingan, di mana konsumsi BBM bisa meningkat sekitar 15 persen jika kondisi oli sudah di atas 5.000 kilometer.
Baca juga: Indonesia Masih Jadi Tuan Rumah, Ini Jadwal MotoGP Mandalika 2023
Dia melanjutkan, konsumsi BBM boros bukan hanya satu masalah yang terjadi jika telat mengganti oli. Mesin motor juga rawan overheat dan bisa memicu kerusakan lainnya.
“Bagian dalam mesin kan metal (logam) semua, kalau telat ganti oli dan pelumasannya sudah hilang, metal-metal di bagian dalam bisa terkikis, jadinya rusak permanen,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.