JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini viral video sebuah bus AKAP yang tengah berupaya untuk masuk lambung kapal feri untuk menyebrangi pulau.
Dengan ukuran bus yang tinggi, kendaraan tersebut hampir mepet dengan pintu masuk bagasi. Sontak dari cuplikan video tersebut menuai banyak komentar dari banyak pengguna media sosial yang memuji kepiawaian sopir bus dalam mengontrol kendaraan.
Secara perlahan, bus jenis double decker atau bus tingkat tersebut mencoba masuk ke dalam kapal feri dengan kondisi atap bus hampir menyentuh bagian langit-langit kapal.
Baca juga: Ducati Bicara Nasib Morbidelli, Bisa Masuk Gresini
Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @kemenbus, hanya saja tidak disebutkan bus berada di pelabuhan mana, hanya tertulis akan menyeberang ke pulau Bali.
Menanggapi video tersebut, Andri Purnomo salah satu sopir bus dari perusahaan otobus (PO) Gunung Harta Transport Solution (GHTS) mengatakan, kemampuan berkendara dari sopir bus pada video tersebut memang di atas rata-rata.
View this post on Instagram
“Kalau kejadian seperti di video tersebut, itu kan jenis double decker dari PO Nusantara. Namanya bus tingkat, secara postur pasti lebih tinggi. Untuk masuk ke dalam kapal feri dengan pintu masuk yang mepet dengan atap bus itu sangat berbahaya. Kalau ada apa-apa pasti itu akan jadi tanggung jawab sopir. Namun sopir bus itu bisa mengontrol kendaraan dengan baik hingga akhirnya bisa masuk,” kata Andri kepada Kompas.com saat ditemui di pool Gunung Harta Bubulak Bogor, Sabtu (1/7/ 2023).
Baca juga: Mitos atau Fakta, Setel Sudut Roda Mobil Bisa Tanpa Alat Spooring
Menurut Andry, sopir bus AKAP, terutama yang harus menyeberangi pulau itu memang sudah dipilih dengan betul-betul dari PO. Alhasil, sopir bus AKAP menyebrangi pulau harus bisa parkir di kapal.
Hal tersebut menurutnya bukan hal yang mudah, terutama jika cuaca buruk dan kondisi bagasi kapal hanya punya ruang yang terbatas untuk bus seperti di video.
“Biasanya, jika PO ingin memberangkatkan bus tingkat menyeberangi pulau, PO akan mencari kapal dengan ukuran yang lebih besar. Jadi bus lebih leluasa untuk keluar masuk kapal. Tapi tiap PO punya kebijakan yang beda-beda,” kata Andry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.