BOGOR,KOMPAS.com – Bagi yang kerap bepergian dengan bus pasti kerap menjumpai beberapa desain kabin menggunakan sekat pemisah.
Penggunaan sekat pemisah tersebut menciptakan dua ruangan yang terpisah antara area kru bus dan penumpang.
Biasanya, pada sekat pemisah dirancang menggunakan menggunakan pintu dan jendela dengan dengan kaca bening agar penumpang juga bisa melihat pemandangan jalan.
Artinya, tidak semua bus dirancang menggunakan sekat pemisah, sehingga tidak ada ruang khusus kru bus dan ruang tempat duduk penumpang.
Baca juga: Unik, Modifikasi Ford Fiesta Jadi Bonsai
Eko, salah satu sopir bus dari perusahan otobus (PO) Agra Mas mengatakan, dirinya lebih suka menggunakan bus yang memiliki sekat pemisah antara ruang bus dan ruang kursi penumpang.
Pria yang mengoperasikan bus trayek Karawang – Kampung Rambutan tersebut juga mengatakan, untuk keberadaan dari partisi tersebut juga biasanya tergantung jenis pelayanan bus, tergantung keinginan dari pemilik PO dan pihak karoseri.
Maka dari itu sekat pemisah tersebut tidak hanya ada di layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) saja, namun ada juga pada jenis bus antarkota dalampropinsi (AKDP) atau bahkan pada bus pariwisata.
“Bus yang saya bawa dan bus yang ada di depan itu sama-sama dari bus PO Agra Mas untuk layanan AKDP, tapi bus saya tanpa sekat pemisah hanya ada dua partisi saja. Sedangkan bus yang ada di depan menggunakan sekat dan menggunakan toilet, harga tiketnya juga beda. Jadi keberadaan sekat pemisah di kabin bus itu bagaimana keinginan pemilik PO kepada karoseri,” kata Eko.
Baca juga: Begini Kata Marc Marquez Soal Kabar Pindah ke KTM
Senada dengan hal tersebut, Abdul salah satu kernet dari bus PO Agra Mas trayek Bogor – Kampung Rambutan mengatakan lebih nyaman bekerja di bus dengan sekat pemisah.
“Kebetulan bus saya jenis yang pakai sekat partisi dan ada toilet juga di bagian belakang. Itu lebih nyaman selama perjalanan tidak saling terganggu baik itu kru bus dan penumpang. Selain itu lebih aman karena menghindari tangan jahil yang ingin menyentuh area kemudi,” kata Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.