Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Terbakar di SPBU karena Digoyang, Begini Penjelasan Bengkel

Kompas.com - 21/06/2023, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SPBU Tlogomas, Malang, Jawa Timur, mengalami kebakaran pada Minggu, 18 Juni 2023. Kebakaran terjadi pada pukul 19.08 WIB dan diduga terjadi karena pola pengisian bensin yang salah.

Dalam video yang diunggah akun Instagram, Info Malang, terlihat pengendara sepeda motor yang sedang melakukan isi bensin. Pengendara tidak turun dari atas jok dan mengoyang-goyangkan motor.

Baca juga: Selain Jarak Tempuh, Mobil Listrik Masih Dianggap Barang Mahal

Dalam penjelasan video, aksi mengoyang-goyangkan motor tersebut yang diduga menimbulkan percikan api. Sebab, nozel alias ujung selang pengisian bensin bergesekan dengan bibir tangki bahan bakar berbahan metal.

https://www.instagram.com/reel/Ctp3UEIAk4Y/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==

"Detik2 kebakaran di SPBU Tlogomas, mesin nyala dan digoyang2, yg menyebabkan friksi antara ujung selang dg tanki lalu memercikkan api. Jangan ditiru ya rek, matikan mesin meski motormu laki dan jangan digoyang2. Bahaya," tulis penjelasan video dikutip Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Melihat video yang tersebar, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi mengatakan, terjadinya percikan api karena nozel bergesekan dengan bibir lubang tangki BBM kemungkinan kecil.

"Untuk masalah percikan dari nozel ke tangki itu cenderung besi sama besi tidak ada percikan, digesek besi dengan besi," ujar Ribut kepada Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Ribut mengatakan, ada dua faktor yang mesti dilihat. Pertama ialah letak sumber api yang dan kedua apakah mesin tersebut menyala atau tidak.

Baca juga: Bersama IBC, United E-Motor Ikut Kembangkan BAMS

"Kalau melihat videonya itu adalah kalau dilihat dari sumbernya, apalagi nozel sudah jauh dari tangki. Nah, cuma pertanyaan ini mesin menyala atau tidak. Kalau dilihat dari lampunya itu menyala berarti, lampu sein dan lampu utama," kata Ribut.

Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur, dan menyiapkan 174 unit skid tank untuk LPG, serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan mudik Lebaran tahun 2022.ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur, dan menyiapkan 174 unit skid tank untuk LPG, serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan mudik Lebaran tahun 2022.

"Kalau lampu sein kan tidak pengaruh (mesin mati), tapi kalau lampu utama pengaruh. Maksudnya lampu utama akan menyala setelah mesin menyala. Di sini saya menyimpulkan bisa jadi, karena digoyang-goyang tadi bensinnya atau bahan bakar ada yang keluar atau tumpah," kata dia.

"Kemungkinan di dalam mesin tersebut menimbulkan panas. Kalau kita bicara tidak ada kebocoran tapi mesin itu panas. Nah yang menimbulkan itu sebetulnya bensin terbakar itu bukan bensin dikasih api, tapi uap panas bertemu bensin," kata Ribut.

Ribut mengimbau jangan langsung menuduh gesekan nozel dengan bibir lubang tangki BBM dapat menimbulkan api. Sebab, kecil sekali kemungkinan nozel bergesekan sampai memercikkan api dalam kondisi demikian.

Baca juga: 40.000 Hyundai Ioniq 5 Bermasalah di AS, Indonesia Terdampak?

Program pemerintah soal penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran. Pasalnya, mobil mewah hingga pengisian jerigen mencapai ribuan liter BBM subsidi di SPBU di Sulawesi Selatan masih terjadi. KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO Program pemerintah soal penyaluran BBM subsidi belum tepat sasaran. Pasalnya, mobil mewah hingga pengisian jerigen mencapai ribuan liter BBM subsidi di SPBU di Sulawesi Selatan masih terjadi. 

"Ekstremnya adalah terjadi kebocoran entah itu terjadi di cup busi. Tapi menurut saya, kalau bicara itu motor bagus tidak ada kebocoran mungkin dari segi uap panas tersebut yang terkena uap bensin karena digoyang-goyag tadi," katanya.

"Makanya yang terbakar tadi bukan di sekitar mesin kan, di atasnya tangki. Itu kemungkinan besar ada uap dari tangki tersebut ke atas terkena panas mesin tadi," kata Ribut.

Di sisi lain, trik menggoyang-goyangkan mobil atau motor saat isi bensin merupakan cara kuno. Dengan menggoyangkan mobil, diharapkan setiap celah yang kosong dalam tangki akan terisi oleh BBM.

Berbeda dengan Ribut, Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin, mengatakan, menggoyang-goyangkan mobil atau motor saat pengisian BBM memang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gesekan antara nozel dengan lubang BBM.

Baca juga: Marquez Sering Jatuh, Lorenzo Sebut Motor Honda Mengkhawatirkan

Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 84.991.03 Entrop , Kota Jayapura, Papua, Jumat (15/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengerahkan 198 unit armada mobil tangki, 46 unit bridger avtur dan menyiapkan 2 unit skid tank untuk LPG, 4 titik Klinik Mudik Pertamina, 21 Agen LPG NPSO PDS, serta menyiagakan Agen dan Pangkalan Minyak Tanah guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022.ANTARA FOTO/INDRAYADI TH Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 84.991.03 Entrop , Kota Jayapura, Papua, Jumat (15/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengerahkan 198 unit armada mobil tangki, 46 unit bridger avtur dan menyiapkan 2 unit skid tank untuk LPG, 4 titik Klinik Mudik Pertamina, 21 Agen LPG NPSO PDS, serta menyiagakan Agen dan Pangkalan Minyak Tanah guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022.

"Di sisi lain ujung nozel terbuat dari besi atau baja, dikhawatirkan kalau digoyang-goyang justru terjadi gesekan. Sebab, di lubang tutup tangki di ujungnya kan juga berbahan pelat," katanya kepada Kompas.com, yang dihubungi beberapa waktu lalu.

Paimin menjelaskan, gesekan sekecil apa pun bisa memicu adanya listrik statis. Jika terjadi listrik statis maka dapat memicu terjadinya api, yang merupakan hal paling dihindari di SPBU.

"Takutnya terjadi listrik statis tadi. Karena itu, dalam mengisi bensin biasanya kita angkat sedikit nozelnya, jadi tidak menyentuh langsung atau istilahnya tidak ada bonding pada nozel dengan lubang tangki," kata Paimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau