Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Cegat Wisatawan Naik Taksi Online Bali, Meminta Uang Rp 150.000

Kompas.com - 21/06/2023, 06:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan aksi seorang pria yang bersitegang dengan wisatawan di Denpasar, Bali.

Salah satu yang mengunggah insiden tersebut adalah akun Tiktok bernama Ajik Sastra Colection. Dalam video itu terlihat seorang pria menghentikan mobil yang ditumpangi oleh wisatawan dan meminta uang sejumlah Rp 150.000.

Diketahui, cekcok terjadi lantaran wisatawan tersebut tidak menggunakan jasa transportasi setempat. Ia memilih untuk menggunakan jasa taksi yang sudah dipesannya secara online.

Baca juga: Cegah Kebakaran di SPBU, Pengendara Motor Dilarang Melakukan Hal Ini

“Anda tidak respect sama lokal. Kasih Rp 150.000 baru kita kasih jalan, aturannya seperti itu. Tadi staff villa sudah bilang ke Anda, tapi Anda tidak mau tahu” ucap pria dalam video tersebut.

“Aturan dari siapa? Kamu tidak mau ikut harga dia (taksi online) juga. Sudah kamu laporin kita sajalah,” balas wisatawan tersebut.

“Ini kan online, kita bukan online. Kita tuh punya Banjar, ini wilayah kami, wilayah taksi Banjar. Kalau mau jalan silahkan jalan ke sana, saya ikuti. Kalau Anda mau pakai online, silahkan pakai online, tapi jalan ke sana,” ucap pria dalam video itu lagi.

@ajik_sastra_negaroa Bantu share . Hal yg tidak dibenarkan . Semoga ada jalan agar tidak terjadi lagi hal yg demikian #fypbali #fypdenpasar #fyptabanan #fypubud #baliviral #baliviraltiktok ? suara asli - Ajik Sastra colection

Cekcok terus berlanjut, hingga pria tersebut mengajak wisatawan mendatangi kantor desa untuk menyelesaikan masalah. Namun, karena wisatawan itu terburu-buru untuk mengejar penerbangan, ia akhirnya memberikan uang sebesar Rp 100.000 kepada pria tersebut.

Unggahan itu pun mendapat berbagai komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan aksi arogansi dari oknum tersebut, namun ada juga yang pro dengan sikap pria dalam video itu.

“Masalahnya transportnya ga fair. Penumpang lebih suka online karena harga transparan, kenapa-kenapa ada asuransi, saya hilang ada jejak digitalnya,” tulis akun RBunga.

“Seharusnya yang punya grab tahu di mana tidak boleh menaikan penumpang karena setiap wilayah punya aturan seperti terminal Mengwi tidak boleh ambil penumpang,” tulis komentar gunk Rudy KBB.

Baca juga: ESDM Ungkap Alasan Distribusi B35 Belum Merata

“Tapi setahu aku memang ada beberapa daerah di Bali yang gak boleh dimasuki oleh ojek online, kecuali ojek onlinenya kerja sama sama banjar daerah sana. Biasanya di villa pas nginep dikasi tahu kok, pas di bandara pun sopir-sopir ojek online pada bilangin ke tamu kalau daerah-daerah yang gak boleh dimasuki,” tulis komentar Ning.

“Ini harusnya di tindak lanjuti pemerintah bagaimana baiknya, agar tidak ada tamu-tamu lain yang merasa di rugikan atau banjar lokal yang punya aturannya juga,” tulis akun KeluagaBesarUzumaki.

Berdasarkan unggahan terbaru, pria tersebut diketahui sudah diamankan di kantor polisi untuk dimintai keterangan serta pertanggungjawaban dari aksinya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau