KLATEN, KOMPAS.com - Minyak rem kerap menjadi penyebab terjadinya rem blong mengingat fungsi dan karakternya. Sehingga, penggantiannya perlu diperhatikan oleh setiap pengguna kendaraan.
Fungsi minyak rem adalah memindahkan tenaga pengeraman dari pengemudi ketika menginjak pedal menuju piston yang menggerakkan kampas rem.
Sementara karakter minyak rem secara umum adalah higroskopis. Sifatnya mudah menyerap dan melepas uap air sehingga kualitasnya mudah menurun bila berada di lingkungan yang lembab.
Baca juga: Kenali Tanda Minyak Rem Mobil Harus Segera Diganti
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, dalam pengoperasian normal minyak rem memiliki interval penggantian yang sudah ditentukan, tapi dalam kondisi khusus minyak rem perlu diganti lebih dini.
“Ada aturannya di buku pedoman kepemilikan kendaraan, bahwa minyak rem yang tadinya harus diganti tiap 40.000 Km menjadi 20.000 Km, karena kondisi lingkungan memang bisa mempengaruhi ketahanan minyak rem,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Ibrohim mengatakan lingkungan yang lembab seperti pegunungan membuat minyak rem perlu diganti lebih dini.
Baca juga: Banyak Kasus Rem Blong, Jangan Lupa Selalu Cek Kondisi Minyak Rem
Perbedaan suhu antara komponen rem yang lebih panas daripada suhu luar akan menimbulkan kondensasi. Air akan terserap oleh minyak rem yang sifatnya higroskopis sehingga kualitasnya cepat menurun.
“Lingkungan yang lembab akan membuat minyak rem cepat menurun kualitasnya, sementara patokan penggantian yang sesungguhnya adalah kadar airnya, bukan pada acuan jarak tempuh,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan acuan jarak tempuh hanya sebagai langkah diler mempermudah masyarakat dalam mengingat-ingat kapan waktunya servis. Sebenarnya, alasan minyak rem harus diganti adalah kandungan airnya yang bisa diukur menggunakan alat brake fluid tester.
Baca juga: Minyak Rem Mobil Berkurang Sebaiknya Ditambah atau Ganti?
Berhubung tidak semua orang punya alat tersebut, acuannya dikonversi ke jarak tempuh. Sehingga dalam buku panduan ada aturan khusus agar memajukan waktu penggantian minyak rem menurut Ibrohim.
Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian pengguna mobil di Indonesia mengingat angka kecelakaan yang masih tinggi, sebagian besar juga diakibatkan rem blong.
Secara umum, semakin sering rem digunakan maka semakin sering minyak rem mengalami kondensasi akibat kerja rem itu sendiri. Ditambah lingkungan lembab dan suhunya rendah, maka peluang penurunan kualitas minyak rem semakin besar.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Ganti Minyak Rem Skutik?
“Medan di pegunungan juga pasti membutuhkan pengereman yang lebih ekstra karena banyak dijumpai jalanan menurun, jadi wajar jika penggantian minyak rem perlu dimajukan,” ucap Ibrohim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.