Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Komentar Kemenhub Soal Mobil Listrik Nasional

Kompas.com - 23/05/2023, 15:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembahasan seputar mobil nasional (mobnas) selalu memunculkan diskusi di kalangan masyarakat. Tentunya tidak sedikit orang yang mengidamkan hadirnya kendaraan roda empat asli Indonesia.

Memasuki era kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) dan dilangsungkannya program elektrifikasi nasional, beberapa pihak mempertanyakan perihal akankah mobil listrik nasional memiliki potensi untuk muncul dalam waktu dekat.

Danto Restyawan, Direktur Sarana Transportasi Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan, persoalan mobil listrik nasional sampai saat ini masih sebatas wacana dan angan-angan. Kendati demikian, dirinya mengamini hal tersebut bisa segera terjadi.

Mobil nasional saja belum bisa direalisasikan, masih terlalu dini jika kita bicara soal mobil listrik nasional,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (21/5/2023).

Baca juga: Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Dalam Uji Tipe Kendaraan Konversi

Peresmia SPKLU PLN di Aeropolis Tangerang, BantenDOK. PLN Peresmia SPKLU PLN di Aeropolis Tangerang, Banten

Menurut dia, agenda terdekat yang harus ditangani sesegera mungkin adalah percepatan proses elektrifikasi dan peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik.

Hal itu mencangkup banyak hal, yakni pengembangan teknologi EV, serta penambahan jumlah infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) supaya lebih merata.

“EV ini sebuah konsep yang masih terbilang baru untuk masyarakat, jadi bagaimana caranya supaya hal ini bisa cepat diterima. Sosialisasi harus selalu dilakukan,” kata Dia.

Danto menambahkan, untuk saat ini kemenhub akan mengupayakan terselenggaranya program elektrifikasi kendaraan umum dan pemberdayaan bengkel konversi. Dua hal itu dirasa bisa memberikan dorongan yang baik agar EV lebih cepat tersosialisasikan kepada masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com