Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Ini jika Anak Sakit Saat Perjalanan Arus Balik Lebaran

Kompas.com - 27/04/2023, 09:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur lebaran sudah usai, banyak pemudik diprediksi melakukan perjalanan arus balik sampai akhir bulan ini. Oleh karenanya, intensitas arus lalu lintas pada 24-30 April 2023 diperkirakan cukup ramai.

Supaya perjalanan aman, pemudik harus mempersiapkan segala kebutuhan dan perlengkapan untuk menunjang perjalanan dan memastikan kenyamanan penumpang.

Kendati demikian, ada momen-momen tertentu yang mengharuskan pemudik untuk mengambil keputusan dengan cepat. Contohnya adalah anak demam dan panas selama perjalanan.

Kendala tersebut kerap memusingkan pemudik. Jika hal itu terjadi, manakah solusi yang lebih baik, segera menepi di rest area terdekat atau tetap melanjutkan perjalanan hingga tiba di tujuan?

Baca juga: Soal Kemacetan Parah di Puncak, Akan Ada Aturan Jumlah Pengunjung

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Semarang-Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023). Arus balik pada H+4 Lebaran dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta terpantau ramai lancar dengan pemberlakuan satu arah hingga pukul 24.00.Antara Foto/Harviyan Perdana Putra Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Semarang-Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023). Arus balik pada H+4 Lebaran dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta terpantau ramai lancar dengan pemberlakuan satu arah hingga pukul 24.00.

Kartika Istiningtyas, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Trimedika Ketapang Grobogan mengatakan, penanganan pertama yang harus dilakukan orangtua adalah memberikan obat penurun panas dan air mineral untuk anak.

“Setelah anak diberikan obat penurun panas, pantau terus suhu tubuhnya. Jika anak cuma demam biasa, seharusnya suhu akan cepat turun. Yang harus diwaspadai adalah demam akibat heat stroke,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Kartika menjelaskan, heat stroke adalah situasi di mana suhu tubuh meningkat drastis. Bahayanya, suhu badan yang terkena heat stroke cukup sulit diturunkan, terlebih pada anak-anak.

Anak kecil yang terkena heat stroke beresiko mengalami komplikasi seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, bahkan kejang-kejang.

Baca juga: Berlaku Besok, Catat Diskon Tarif Jalan Tol Trans Jawa

“Kalau sudah minum obat penurun panas tapi suhu tubuh anak tidak kunjung turun, patut diduga si anak terkena heat stroke. Ini harus segera ditangani,” ujarnya.

Maka dari itu, pemudik dianjurkan untuk segera mendatangi posko kesehatan, atau keluar gerbang tol dan mencari puskesmas terdekat. Menurut dia, infus adalah langkah penanganan efektif untuk anak kecil yang terkena heat stroke.

“Posko kesehatan dan puskesmas pastinya menyediakan infus dan ada tenaga medis yang paham dengan situasi,” kata Kartika.

Dia mengimbau pemudik untuk selalu menyiapkan obat dan air mineral yang cukup sebelum melakukan perjalanan arus balik. Dua hal tersebut bisa mencegah terjadinya heat stroke pada anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau