Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN NCAP Bagus, tetapi Sekadar untuk Promosi Pabrikan Otomotif

Kompas.com - 17/03/2023, 11:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keselamatan selalu menjadi fokus utama di bidang transportasi dan lalu-lintas. Karena itu, ada ASEAN NCAP, badan independen yang menguji dan memberikan rating mobil-mobil yang dijual di ASEAN termasuk Indonesia.

Pengamat otomotif, Syarif Hidayat, mengatakan, ASEAN NCAP bisa jadi berampak baik buat masyarakat karena jadi tahu merek dan model apa yang bisa memberikan perlindungan maksimal jika terjadi kecelakaan.

Baca juga: Mazda Optimistis Jualan MX-5 Manual, Sudah Banyak yang Inden

"Ya, sebetulnya itu tujuannya ke sana, kalau konsumen kritis biasanya lihat. Tapi konsumen kita kan tidak, bukan cari murah, tapi karena (lihat) keren fiturnya, tampangnya," kata Syarif di acara Vehicle Safety Course di Politeknik APP Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Kondisi mob yang dikendarai ayah Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak. Sabtu (20/8/2022)Dok.Polda Jateng Kondisi mob yang dikendarai ayah Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak. Sabtu (20/8/2022)

"Harga tidak penting selama punya duit, malah makin mahal makin bangga, mungkin harga harusnya 10 perak, saya beli 100 perak, padahal mungkin nilai barang itu 20 perak, tapi kalau dia beli mahal bangga, karena tidak semua orang bisa beli," kata dia.

Mantan petinggi di Kementerian Perindustrian itu mengatakan, rating yang diberikan ASEAN NCAP pada dasarnya lebih mendorong pabrikan mobil meningkatkan sistem keselataman di produknya.

Baca juga: Ternyata Banyak Pengendara Motor Tidak Punya SIM C di Indonesia

"Jadi ASEAN NCAP New Car Assesment ini bagus-bagus saja. Ini hanya untuk lebih ke produsen dan promosi menurut saya," kata Syarif.

"Sebetulnya, dari sisi manufaktur bahwa manufaktur selalu melakukan riset, memperbaiki, karena dia kan ingin jadi produsen yang baik," kata dia.

Impresi berkendara Honda WR-V di BaliKOMPAS.com/STANLY RAVEL Impresi berkendara Honda WR-V di Bali

Syarif mengatakan, jika bicara keselamatan maka yang lebih penting ialah manusianya itu sendiri. Selama ini masalah yang terjadi ialah masyarakat yang kurang edukasi saat membawa kendaraan di jalan raya.

Baca juga: Rapor Penjualan LCGC Februari 2023 Anjlok 21 Persen

"Masalah keselamatan memang yang bertangung jawab berbagai pihak. Karena safety itu tentunya akan ditentukan berbagai hal, pertama infrastruktur, jalannya, rambu lalu lintas, kemudian regulasinya," kata Syarif.

Dosen di Politeknik APP itu mengatakan, edukasi pengemudi dan pengguna jalan yang lebih berat.

"Ya kita semua tahulah, bagaimana pengendara kita ini kita lihat di jalan 'kayanya kurang terdidik'. Ngelawan arah, nyusul dari kiri. Ini harus jadi konsen kita semua, bagaimana proses untuk mendapatkan SIM," kata Syarif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com