Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

123,8 Juta Orang Diprediksi Melakukan Perjalanan Mudik Lebaran 2023

Kompas.com - 08/03/2023, 06:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei internal, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, sebanyak 123,8 juta orang diprediksi akan melakukan pergerakan pada masa mudik Lebaran 2023.

Jumlah yang diperoleh dari survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) tersebut, diklaim mengalami peningkatan 14,2 persen dibanding prediksi masyarakat pada masa Lebaran tahun lalu yang hanya 85,5 juta orang.

Menurut Budi, dengan adanya potensi pergerakan masyarakat yang cukup tinggi pada masa mudik tahun ini, Kemenhub bersama dengan pemangku kepentingan akan menyiapkan langkah-langkah sebagai antisipasi.

"Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali," ujar Budi dalam keterangan resminya, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Daftar Harga Tiket Bus Mudik Lebaran 2023 PO Pahala Kencana

Foto udara kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Polri memprediksi sebanyak 1,9 juta kendaraan akan kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode arus balik Lebaran 2022.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Foto udara kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Polri memprediksi sebanyak 1,9 juta kendaraan akan kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode arus balik Lebaran 2022.

Ada beberapa faktor yang membuat potensi pergerakan masyarakat di mudik Lebaran tahun ini meningkat drastis, atau lebih tinggi dari tahun lalu.

Mulai tidak adanya PPKM, peralihan memasuki masa pra pandemi atau mendekati normal, perekonomian yang membaik, tidak adanya pembatasan larangan, dan persepsi positif masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2022.

Budi mengatakan, penanganan terkait masalah arus mudik dan balik Lebaran 2023 ini akan sangat menantang. Karena itu, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun.

 

"Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," kata Budi.

Baca juga: Masih Ada Pilihan Mobil Matik di Bawah Rp 200 Juta, Ini Daftarnya

Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau sebanyak 77,3 juta orang.

Kemenhub memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-1, tepatnya pada 21 April 2023), dengan prediksi pergerakan sebesar 14,3 persen atau 17,7 juta orang. Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi sejak H-3 atau 19 April 2023.

Sejumlah kendaraan memadati jalan tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pemerintah mencatat terdapat lonjakan pemudik di berbagai moda transportasi, salah satunya di jalan tol yang mencapai 6000 kendaraan per jam pada H-2 Lebaran.ANTARA FOTO/MUHAMAD IBNU CHAZAR Sejumlah kendaraan memadati jalan tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pemerintah mencatat terdapat lonjakan pemudik di berbagai moda transportasi, salah satunya di jalan tol yang mencapai 6000 kendaraan per jam pada H-2 Lebaran.

Untuk puncak arus balik, diprediksi terjadi pada H+2 atau 25 April 2023, dan diperkirakan pergerakan yang masih cukup tinggi akan terjadi hingga H+3 atau 26 April 2023.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com