JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil listrik nasional terus berkembang selama beberapa tahun belakangan ini. Pilihan mobil listrik yang sudah dijual di Indonesia juga semakin beragam.
Sekarang ini, sudah ada belasan pabrikan yang memasarkan mobil listrik di Indonesia. Tak hanya pabrikan Jepang, tapi juga China, Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Eropa. Sebagian besar sudah ada Agen Pemegang Resmi (APM), sebagian lainnya masuk melalui importir umum.
Baca juga: Luhut Umumkan Insentif Kendaraan Listrik Resmi Berlaku 20 Maret
Bahkan, belum lama ini juga sudah diperkenalkan dua model mobil listrik terbaru pada pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kedua mobil listrik tersebut adalah Esemka Bima EV dan Morris Garage (MG) MG4 EV. Namun, untuk MG4 EV baru sekadar diperkenalkan, belum dipasarkan.
Sedangkan Bima EV, hadir dengan dua tipe, yakni model penumpang atau minibus dan model kargo untuk kendaraan niaga. Esemka memasarkan Bima EV mulai Rp 530 juta untuk model kargo dan Rp 540 juta untuk model penumpang.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Insentif Kendaraan Listrik Harus Lebih Baik dari Thailand
"Untuk on the road CBU ini kita jual Rp 540 juta, sementara untuk CKD nanti yang sebenarnya mudah untuk kita lakukan itu akan di bawah Rp 500 juta, sekitar Rp 450 juta," ucap Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya, kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2023).
Terkait spesifikasi, Bima EV memiliki dimensi panjang 4.495 mm, lebar 1.680 mm, tinggi 1.990 mm, dan jarak sumbu roda 2.925 mm.
Sedangkan untuk baterainya, mengandalkan Ternary Ion-Lithium yang memiliki kapasitas 49,1 kWh. Dengan baterai tersebut, tenaga yang dihasilkan mencapai 75 kW atau setara dengan 100 tk dan torsinya 165 Nm. Sementara jarak tempuhnya, diklaim dapat mencapai 300 km.
Belum lama ini, Pemerintah Indonesia juga sudah menetapkan insentif untuk mobil listrik. Insentif ini akan efektif berlaku mulai 20 Maret 2023.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bila bantuan negara untuk mendorong produksi dan penjualan KBLBB diberikan untuk pembelian sepeda motor, pembelian mobil, bus listrik, dan konversi.
Tapi, pemberian insentif ini juga terbatas. Pemerintah akan memberikan insentif untuk penjualan mobil listrik sebanyak 35.900 unit.
"Bantuan pemerintah terhadap pembelian kendaraan listrik berlaku sampai Desember 2023. Untuk mobil karena baru ada dua produsen (mobil listrik murni) yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV, kita berikan untuk 35.900 unit," kata Agus, di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Berikut daftar harga mobil listrik di Indonesia per Maret 2023:
BMW
i4 eDrive40 : Rp 2,108 miliar
iX xDrive40 : Rp 2,398 miliar
DFSK
Gelora Electric E-BV : Rp 484 juta
Gelora Electric E-MB : Rp 582,1 juta
Esemka
Bima EV Cargo : Rp 530 juta
Bima EV Passenger : Rp 540 juta
Ford
Mustang Mach-E : Rp 2,5 miliar (off the road)
Hyundai
Kona Electric Signature : Rp 750 juta
Ioniq Electric Prime : Rp 682 juta
Ioniq Electric Signature : Rp 723 juta
Ioniq 5 Prime Standard Range : Rp 748 juta
Ioniq 5 Signature Standard Range : Rp 809 juta
Ioniq 5 Prime Long Range : Rp 789 juta
Ioniq 5 Signature Long Range : Rp 859 juta
Kia
EV6 GT-Line : Rp 1,299 miliar
Lexus
UX 300e : Rp 1,431 miliar
Mercedes-Benz
EQE 350+ : Rp 2,215 miliar (off the road)
EQS 450+ Electric Art : Rp 2,984 miiliar (off the road)
EQS 450+ AMG Line : Rp 3,410 miliar (off the road)
MINI
MINI Electric : Rp 1,05 miliar (OTR Jakarta)
Nissan
Leaf One Tone : Rp 728 juta
Leaf Two Tone : Rp 730 juta
Porsche
Taycan S Turbo : Rp 2,5 miliar (off the road)
Renault
Twizy : Rp 409 juta
Zoe : Rp 888 juta
Tesla
Model 3 Standard Range : Rp 1,5 miliar
Model Y Long Range : Rp 2 miliar
Toyota
bZ4X : Rp 1,190 miliar
Wuling
Air ev Standard Range : Rp 243 juta
Air ev Long Range : Rp 299,5 juta
Air ev Long Range with Charging Pile : Rp 315,5 juta