Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Cekcok dengan Pengendara Lain di Jalan, Bawa Senjata Tajam

Kompas.com - 05/03/2023, 15:00 WIB

 

SEMARANG,KOMPAS.com - Aksi arogan di jalan raya kembali terjadi, kali ini dilakukan oknum TNI. Dalam video yang diunggah akun @heraloebss di Twitter, pelaku terlihat marah-marah dan mengancam pengendara lainnya.

 

Terlihat, pelaku sempat mengeluarkan senjata tajam dari dalam mobil. Namun, belum diketahui kronologi kejadian tersebut. Dari pelat nomor kendaraan, dan sejumlah komentar menyebut kejadian itu terjadi di Semarang, Jawa Tengah. 

"Plat H Semarang," tulis salah satu akun sambil membagikan tangkapan foto. 

Bila dilihat, pelaku sempat beradu argumen dengan pengemudi mobil Toyota Sienta berwarna putih, bahkan berteriak dengan nada marah. Pelaku tersebut terlihat berhenti di lampu merah dan memarkirkan mobil berwarna putih miliknya di tengah jalan, seperti dikutip Tribunnews Jateng.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy menyatakan, pihaknya masih melakukan penyidikan dari sejumlah bukti-bukti rekaman video. 

"Masih dalam penyidikan," kata Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/3/2023). 

Baca juga: Viral Video Anak Kecil Rombongan Pajero Keluarkan Kepala dari Sunroof

Iqbal menegaskan, terkait kode etik profesi, penindakan hukum, dan sebagainya merupakan wewenang Kodam IV Diponegoro. 

Video viral anggota TNI acungkan senjata tajam @Heraloebss Video viral anggota TNI acungkan senjata tajam

"Itu bisa ditanyakan ke Pendam," katanya. 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Adu Banteng Moge vs Bus di Baluran Situbondo

Namun, berdasarkan video tersebut tidak terlihat anggota TNI itu menggunakan kendaraan pribadi atau dengan pelat nomor dinas. Dalam video, tidak ada informasi jelas kejadian yang sebenarnya apakah disebabkan masalah pribadi atau kedua belah pihak terlibat kecelakaan lalu lintas.

Kejadian itu tentu mencerminkan sikap arogansi yang berlebihan. Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu menilai, tidak patut di contoh dan sebaiknya masalah apa pun di jalanan penyelesaiannya dengan cara yang damai. 

Misalnya, berhenti di bahu jalan untuk saling bernegosiasi dengan tujuan mencari jalan keluar. Bisa pula menurutnya, pihak-pihak yang berkonflik itu menuju kantor polisi guna penyelesaian perkara dengan perantara pihak ketiga. 

"Jangan main hakim sendiri, jalan raya kan milik bersama. Bisa menepi, di tempat aman atau ditempuh dari jalur hukum. Dilihat kan enggak etis juga, ribut-ribut kok di jalan," kata Jusri kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com