Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IIMS 2023 Jadi Tanda Sektor Otomotif Tumbuh Setelah Pandemi

Kompas.com - 20/02/2023, 18:04 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 menjadi indikasi kuat kalau industri otomotif di Indonesia semakin positif. Secara statistik, pertumbuhan sektor otomotif tumbuh 10,64 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Taufiek Bawazier, mengungkapkan, secara statistik pertumbuhan sektor otomotif tumbuh 10,64 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi.

"Bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan sektor industri keseluruhan 5,01 lebih tinggu dan lebih tinggi pertumbuhan otomotif dunia yang cuman 3,1 persen," ucap Taufiek di IIMS 2023, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Punya Inspeksi Mobil Bekas, Mobbi Belum Terima Mobil Listrik

Motor Listrik Yadea di IIMS 2023KOMPAS.com - Dio Motor Listrik Yadea di IIMS 2023

Tapi kalau bicara soal net zero carbon, pemerintah sudah siap semua dari segi regulasi. Jadi tinggal tunggu bagaimana subjek melihat objek atau masyarakat melihat kendaraan listrik.

Secara persentase, populasi kendaraan listrik baik roda dua maupun roda empat terus tumbuh. Misal tahun kemarin ada 26.000 motor listrik, tahun ini jadi 36.000, kenaikan lebih dari 50 persen.

Baca juga: Cerita Esemka soal Pabrik, Mobil Listrik, dan Produksi Lokal


"Mobil listrik tahun lalu 2.000, tahun ini sudah 12.000 terjual di Indonesia. Artinya ada persentase yang meningkat ke depan dan kami dari pemerintah memahami untuk transformasi ke listrik, banyak variable yang sudah kita lihat," ucap Taufiek.

Dari sisi Kementerian Perindustrian, sudah disiapkan kebijakan tentang pengembangan industri kendaraan bermotor emisi karbon rendah, lalu ada ketentuan penghitungan TKDN, dan sebagainya.

"Tinggal kita melihat masyarakat, jadi perlu kita sampaikan adalah purchasing power sangat menetukan, jadi saya bicara tentang kapabilitas dari personal, purchasing power jadi kalau peminjaman bank pun itu tentu yang pertama kali kemampuan seseorang bisa mengembalikan atau tidak dilihat juga bisa beli atau tidak," kata Taufiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau