Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Hybrid Jangan Sampai Terendam Banjir, Bisa Rugi Ratusan Juta

Kompas.com - 29/01/2023, 11:30 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menerobos genangan air atau banjir bukanlah suatu langkah yang aman untuk dilakukan para pengemudi mobil, terutama untuk kendaraan bermotor listrik.

Sebab, jika melebihi batas wajar, siap-siap mengeluarkan kocek puluhan juta hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan perbaikan.

Salah satu bengkel umum bernama Supercar.id diketahui pernah menangani mobil Camry Hybrid yang terkena banjir. Biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil pun tidak sedikit.

Baca juga: Naik Toyota Veloz dari Indonesia ke China, Ini Rute Negara yang Dilewati

“Kita pernah tangani Camry Hybrid yang terkena banjir. Sebelumnya kita sudah kalkulasi total biaya perbaikan baterai, ternyata harga perbaikannya sama seperti harga bekas mobilnya pada saat itu, sekitar Rp 300 jutaan,” ucap Resha Ahadiat Setiadi Direktur dari Supercar.id saat ditemui Kompas.com di kawasan Ciputat, Jumat (27/1/2023).

Pemilik mobil tersebut meminta solusi kepada Resha, agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Akhirnya Resha menyarankan untuk konversi mobil tersebut ke full konvensional atau ke mesin bensin.

Sasis, baterai, motor listrik pada mobil listrik murni (BEV) Toyota, Lexus UX 300e.Toyota Sasis, baterai, motor listrik pada mobil listrik murni (BEV) Toyota, Lexus UX 300e.

“Karena biayanya terlalu mahal, akhirnya kita sarankan konversi ke konvensional saja. Karena kan Camry yang mesin konvensional pun sudah ada. Jadi tinggal plug and play saja,” kata dia.

Adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil Camry untuk melakukan konversi tersebut sekitar Rp 150 juta,

“Biayanya pada saat itu Rp 150 juta dengan total pengerjaan 1 bulan,” ucap Resha.

Sebelumnya, Service Head Auto2000 Jayakarta Hendra Leksmono mengatakan, biaya pergantian baterai Toyota Camry Hybrid sekitar Rp 50 jutaan. Namun, untuk keputusan penggantian baterai tidak dilakukan begitu saja. Pihaknya harus melakukan pengecekan terlebih dahulu lewat beberapa tahap.

Baca juga: Cerita Veloz Asal Indonesia Ditolak Servis di Bengkel Toyota China

“Kalau mobil terendam sampai jok, sudah pasti baterai rusak karena posisi baterai mobil listrik berada di bawah bagasi. Tapi kalau belum sampai situ volume airnya, kita cek lagi," katanya.

Menurut Hendra, jika hanya satu cell yang rusak, berarti kemampuan baterainya masih di atas 85 persen dan masih bisa digunakan. Meski begitu, tentu akan ada risiko kalau salah satu bagian pada baterai kendaraan listrik rusak, yakni menurunnya usia pakai.

“Terkait penanganan atau SOP kendaraan listrik yang terkena banjir, pertama kita lepas dahulu kabel tegangan tingginya. Seluruh aliran listrik dihentikan dahulu untuk kemudian dibersihkan. Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan ulang pada jalur-jalur kabel,” kata Hendra.

Jika sudah selesai semua, diler akan melakukan tes kelaikan menggunakan sistem komputer yakni GTS. Kalau terbaca tidak ada masalah, baru mobil dinyalakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau