Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Hybrid Jangan Sampai Terendam Banjir, Bisa Rugi Ratusan Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Menerobos genangan air atau banjir bukanlah suatu langkah yang aman untuk dilakukan para pengemudi mobil, terutama untuk kendaraan bermotor listrik.

Sebab, jika melebihi batas wajar, siap-siap mengeluarkan kocek puluhan juta hingga ratusan juta rupiah untuk melakukan perbaikan.

Salah satu bengkel umum bernama Supercar.id diketahui pernah menangani mobil Camry Hybrid yang terkena banjir. Biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil pun tidak sedikit.

“Kita pernah tangani Camry Hybrid yang terkena banjir. Sebelumnya kita sudah kalkulasi total biaya perbaikan baterai, ternyata harga perbaikannya sama seperti harga bekas mobilnya pada saat itu, sekitar Rp 300 jutaan,” ucap Resha Ahadiat Setiadi Direktur dari Supercar.id saat ditemui Kompas.com di kawasan Ciputat, Jumat (27/1/2023).

Pemilik mobil tersebut meminta solusi kepada Resha, agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Akhirnya Resha menyarankan untuk konversi mobil tersebut ke full konvensional atau ke mesin bensin.

“Karena biayanya terlalu mahal, akhirnya kita sarankan konversi ke konvensional saja. Karena kan Camry yang mesin konvensional pun sudah ada. Jadi tinggal plug and play saja,” kata dia.

Adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil Camry untuk melakukan konversi tersebut sekitar Rp 150 juta,

“Biayanya pada saat itu Rp 150 juta dengan total pengerjaan 1 bulan,” ucap Resha.

Sebelumnya, Service Head Auto2000 Jayakarta Hendra Leksmono mengatakan, biaya pergantian baterai Toyota Camry Hybrid sekitar Rp 50 jutaan. Namun, untuk keputusan penggantian baterai tidak dilakukan begitu saja. Pihaknya harus melakukan pengecekan terlebih dahulu lewat beberapa tahap.

“Kalau mobil terendam sampai jok, sudah pasti baterai rusak karena posisi baterai mobil listrik berada di bawah bagasi. Tapi kalau belum sampai situ volume airnya, kita cek lagi," katanya.

Menurut Hendra, jika hanya satu cell yang rusak, berarti kemampuan baterainya masih di atas 85 persen dan masih bisa digunakan. Meski begitu, tentu akan ada risiko kalau salah satu bagian pada baterai kendaraan listrik rusak, yakni menurunnya usia pakai.

“Terkait penanganan atau SOP kendaraan listrik yang terkena banjir, pertama kita lepas dahulu kabel tegangan tingginya. Seluruh aliran listrik dihentikan dahulu untuk kemudian dibersihkan. Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan ulang pada jalur-jalur kabel,” kata Hendra.

Jika sudah selesai semua, diler akan melakukan tes kelaikan menggunakan sistem komputer yakni GTS. Kalau terbaca tidak ada masalah, baru mobil dinyalakan.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/29/113005815/mobil-hybrid-jangan-sampai-terendam-banjir-bisa-rugi-ratusan-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke