Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Memanaskan Mesin Mobil Matik Sebaiknya Posisi Tuas di P atau N? | Jangan Menginjak Kopling Saat Deselerasi Kecepatan Mobil

Kompas.com - 29/01/2023, 06:07 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramai soal posisi tuas matik yang benar ketika sedang memanaskan mesin. Katanya, memanaskan mesin mobil transmisi matik perlu memperhatikan posisi tuas perseneling.

Ada penjelasan kalau tuas matik tidak dipindahkan ke N saat memanaskan mesin mobil matik, maka komponen transmisi akan cepat rusak karena tidak mendapatkan pelumasan.

Sedangkan, pompa oli tidak akan bekerja bila posisi tuas transmisi bertahan di P. Kabar tersebut kemudian membuat resah masyarakat awam, karena membingungkan bagi pemillik mobil matik, khususnya yang baru beralih dari mobil manual.

Lantas, sebaiknya tuas matik diposisikan ke mana saat memanaskan mesin mobil?

Selain itu, 

 

1. Memanaskan Mesin Mobil Matik Sebaiknya Posisi Tuas di P atau N?

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, ketika mesin mobil matik sedang dipanaskan posisi tuas direkomendasikan tetap di P demi faktor keamanan.

“Dengan tuas matik tetap di P, maka peluang terjadinya kecelakaan akan lebih sedikit karena tuas tidak akan tersenggol dan bisa berpindah ke D atau R tanpa disengaja,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).

Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya, dia mengatakan memanaskan mesin dengan tuas matik di P atau N sama saja, tidak ada pengaruh apa-apa terhadap mesin maupun transmisi.

 

Baca juga: Memanaskan Mesin Mobil Matik Sebaiknya Posisi Tuas di P atau N?

 

2. Jangan Menginjak Kopling Saat Deselerasi Kecepatan Mobil

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

Mobil transmisi manual masih menjadi andalan konsumen di Indonesia, terutama di luar kota besar. Meski membutuhkan keahlian khusus untuk pengoperasiannya, mobil manual dipercaya lebih awet dan murah perawatan.

Dengan demikian, banyak mobil transmisi manual digunakan untuk harian. Namun, perlu diperhatikan bahwa mengoperasikan mobil transmisi manual tidak boleh asal.

Ada pantangan tertentu demi keselamatan dan keawetan komponen. Salah satunya menyangkut kebiasaan buruk yang biasa dilakukan pengemudi, misalnya kerap menginjak kopling ketika mau deselerasi.

 

Baca juga: Jangan Menginjak Kopling Saat Deselerasi Kecepatan Mobil

 

3. Jurus Bus PO Raya Tetap Prima meski Pakai Sasis 25 Tahun

Bus AKAP PO RayaKompas.com/Fathan Radityasani Bus AKAP PO Raya

 

PO Raya merupakan operator bus legendaris yang terkenal akan kenyamanannya. Arti dari kenyamanan di sini bukan cuma soal bangku bekas pesawat, melainkan punya kendaraan yang terawat.

Hampir bisa dikatakan, tidak pernah ditemukan bus PO Raya yang mogok di pinggir jalan karena mengalami masalah. Padahal, PO Raya menjadi salah satu operator yang menggunakan sasis bus lama.

Sebut saja Mercedes Benz 1518 'King' lansiran awal 2000-an masih digunakan PO Raya. Jadi batas usia sasis bus selama 25 tahun memang dimanfaatkan maksimal, walaupun ada juga sasis yang lebih baru digunakan.

Baca juga: Jurus Bus PO Raya Tetap Prima meski Pakai Sasis 25 Tahun

4. Calon Motor Listrik yang Bakal Dapat Subsidi Rp 7 Juta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat mengikuti konvoi kendaraan motor listrik dari Balai Kota DKI Jakarta hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2022).(istimewa) Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat mengikuti konvoi kendaraan motor listrik dari Balai Kota DKI Jakarta hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2022).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan, regulasi subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta bakal diluncurkan bulan depan.

"Kami sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin, minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya. Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal," ujar Luhut, dalam keterangan resmi (26/1/2023).

Luhut mengatakan, prioritas subsidi tersebut akan diberikan kepada masyarakat sederhana. Meski begitu, tidak diungkap lebih jauh maksud dari pernyataannya tersebut.

Baca juga: Calon Motor Listrik yang Bakal Dapat Subsidi Rp 7 Juta

 

5. Fenomena Kucing Liar di Sekitar Jalan Tol, Pengemudi Harus Bagaimana?

Ilustrasi kucing peliharaan telantar di Perancis.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Ilustrasi kucing peliharaan telantar di Perancis.

Adakalanya jalan tol bisa menjadi tempat yang berbahaya bagi pengendara, terutama bila ada sesuatu yang mengganggu perjalanan.

]Salah satunya ketika mendadak ada seekor kucing yang masuk ke badan jalan. Kejadian ini memang kerap terjadi, terutama pada ruas tol yang berada di sekitar pemukiman warga, ataupun dekat tempat kegiatan masyarakat.

Suzy Herwiyati, pegiat Street Feeding dan Animal Rescue, mengatakan, jalan tol sering menjadi lokasi pembuangan hewan liar seperti kucing.

 

Baca juga: Fenomena Kucing Liar di Sekitar Jalan Tol, Pengemudi Harus Bagaimana?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau