Hindari Macet, Ini Prediksi Puncak Arus Libur Natal dan Tahun Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sebanyak 44,17 juta orang bakal melakukan perjalanan saat musim Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dari jumlah tersebut, sektor transportasi darat diperkirakan yang paling mendominasi dengan rincian 12,4 juta orang menggunakan mobil pribadi, 7,2 juta pengguna sepeda motor, dan 5,2 juta yang menggunakan bus.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, meski jumlah perkiraan orang yang berpergiaan tak sebanyak tahun lalu, namun pihaknya bersama pemangku kepentingan telah menyiapkan beberapa strategi untuk kelancaran musim libur Nataru.

Baca juga: 44,17 Juta Orang Akan Berpergian Selama Nataru, Mayoritas Pakai Mobil Pribadi

"Pada libur Nataru kali ini tidak ada pembatasan mobilitas seperti tahun sebelumnya. Namun demikian, pelayanan transportasi publik tetap mengedepankan aspek kesehatan, selain keselamatan, keamanan, dan kenyamanan," ujar Budi dalam keterangan resminya, Selasa (13/12/2022).

ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Sejumlah pemudik bersepeda motor antre di Jalur Selatan Tanjakan Lingkar Gentong Bawah, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran arus lalu lintas menuju Bandung dan Jakarta terpantau padat merayap serta terjadi antrean kendaraan sepanjang 12 kilometer dari Rajapolah hingga Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya.

Sementara itu, untuk perkiraan puncak arus liburan akan terbagi dua, yakni pada saat Natal dan Tahun Baru. Termasuk dengan puncak arus baliknya.

Diprediksi puncak arus mudik libur Natal akan terjadi pada 23-24 Desember 2022. Sementara, puncak arus balik akan terjadi pada 25-26 Desember 2022.

"Sedangkan, untuk puncak arus mudik masa libur tahun baru diprediksi pada 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik tahun baru diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2023," katanya.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak ada Pembatasan Mobilitas Saat Libur Nataru

Budi juga memaparkan, pergerakan terbanyak akan didominasi masyarakat yang keluar dari Jabodetabek yang totalnya diperkirakan mencapai 7,1 juta orang.

Setelah itu Jawa Timur 6,2 juta, Jawa Tengah 5,8 juta, Jawa Barat 4,4 juta, dan Sumatera Utara sebanyak 3 juta orang.

Jasa Marga Contraflow To Jakarta-Cikampek, Sabtu (30/4/2022).

Jawa Tengah diperkirakan jadi destinasi favorit masyarakat yang mencapai 19,7 persen. Setelah itu ada Jawa Timur 17,5 persen, Jawa Barat 14,6 persen, Jabodetabek 10,5 persen, dan terakhir Yogyakarta mencapai 8,2 persen.