Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Performa Kendaraan Dipengaruhi Faktor Cuaca?

Kompas.com - 03/11/2022, 18:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Pada cuaca panas, suhu kerja mesin mobil cenderung lebih meningkat karena lingkungan. 

Banyak sekali teori yang menyebutkan bahwa kinerja mesin tidak maksimal, hasilnya performa kendaraan jadi menurun. 

Mesin dianggap bekerja di luar suhu kerja ideal, rata-rata melebihi 95 derajat celcius. Pembakaran mesin berjalan lambat dan memaksa pasokan bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak. 

Sebaliknya, jika cuaca dingin suhu kerja mesin tentu seharusnya lebih ideal. Efeknya, kompresi jadi bertambah bagus dan pembakaran mesin sempurna. 

Baca juga: Kencan Singkat Bersama Honda WR-V, Bodi Ringkas Tenaga Melimpah

Lantas apakah memang benar seperti itu? 

Pakar Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi menjelaskan, molekul udara yang padat tingkat saturasi oksigen masuk ruang bakar bisa memengaruhi proses kompresi. 

"Udara dingin menghasilkan oksigen yang tinggi, komposisi jumlah oksigen yang masuk semakin banyak kedalam silinder mesin, maka lebih banyak bahan bakar yang dapat diproses menjadi energi," ucap Widya kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022). 

Baca juga: Pilihan Boks Motor Givi di IMOS 2022

Pemuaian komponen logam di dalam mesin juga terpengaruh cuaca dan iklim. Menurut Widya, celah antar komponen yang lebih presisi, efeknya gesekan yang dihasilkan cenderung minim. 

Ilustrasi mesin hidrogen buatan Toyota dan YamahaPAULTAN.org Ilustrasi mesin hidrogen buatan Toyota dan Yamaha

Perputaran ruang bakar mesin jadi tetap stabil, dan bisa menekan efisiensi pembakaran mesin. 

"Ketika udara dingin, celah komponen logam presisi. Sebaliknya jika suhu panas, gesekan komponen bertambah besar karena sifat logam yang mengembang," katanya. 

Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, suhu udara yang sesuai dengan kerja mesin menciptakan kompresi pembakaran mesin yang sempurna. 

Ritme pembakaran mesin berjalan normal, dengan begitu tingkat konsumsi bahan bakar dan performa bisa terjaga. 

Baca juga: Imbas Injektor Bermasalah, Bisa Bikin Busi Berusia Singkat

Mesin mobil DFSK Glory i-AutoDOK. DFSK Mesin mobil DFSK Glory i-Auto

 

"Suhu kerja mesin salah satunya dipengaruhi iklim dan kondisi cuaca. Di negara tropis membuat pabrikan merancang mesin dengan spesifikasi kompresi yang lebih padat. Hal itu dilakukan untuk menghindari komponen berbahan logam memuai saat cuaca esktrem," kata Bambang. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau