Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Toyota Indonesia Hadirkan Mobil Hybrid

Kompas.com - 17/08/2022, 14:26 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia memastikan bakal menjangkau seluruh lapisan masyarakat di dalam negeri untuk bersama-sama menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor agar mengurangi tingkat emisi CO2 dan menekan impor BBM.

Langkah ini, sejalan dengan visi perseroan yang menggunakan strategi multi-pathway atau secara simultan, dari memperkenalkan model Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), sampai Biofuel.

"Salah satu challange kami dalam menuju era elektrifikasi, bagaimana untuk menghadirkan teknologi yang dapat dijangkau semua masyarakat, tidak terkecuali kelas menengah ke bawah," kata Direktur Corporate Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam belum lama ini.

Baca juga: Inden Suzuki Jimny Bertahun-tahun, Harga Tidak Mengikat

Toyota bZ4X dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/8/2022). Dibawa langsung oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) dari Jepang, mobil ini untuk kali pertama hadir di pasar Asia Tenggara.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Toyota bZ4X dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/8/2022). Dibawa langsung oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) dari Jepang, mobil ini untuk kali pertama hadir di pasar Asia Tenggara.

"Sehingga, kita melakukan strategi untuk membawa seluruh produk elektrifikasi, dari BEV yang sejauh ini baru bisa menggarap segmen premium, sampai HEV yang lebih terjangkau," lanjut dia.

Menurut Bob, kendaraan hibrida yang jauh lebih terjangkau dari mobil listrik berbasis baterai murni dapat mempercepat era elektrifikasi nasional karena persiapan yang dibutuhkan tidak terlalu panjang dan segmentasinya besar.

Seiring dengan itu, secara perlahan masyarakat juga akan teredukasi terkait kendaraan rendah emisi yang pada akhirnya bisa menuju penggunaan BEV di masa mendatang.

"Mobil hybrid itu membantu mempercepat atas terbentuknya ekosistem yang menjadi strong foundation untuk BEV, bukan saling memakan pasar BEV. Jadi dengan hal terkait, perlahan bisa didorong BEV-nya," kata Bob.

Baca juga: Hanya Kendaraan Listrik yang Boleh Parkir di Tebet Eco Park

Toyota Kijang Innova EV ConceptDOK. TAM Toyota Kijang Innova EV Concept

"Dari sisi bisnis model dan ekosistemnya juga bisa terbentuk nanti, termasuk pada pasar used car, recycle baterai karena besarannya hanya 1 kW saja (BEV rata-rata lebih dari 6 kW), leasing, dan lain sebagainya," tambahnya.

Sebagaimana dilakukan Thailand, kini mereka perlahan melengkapi ekosistem kendaraan listrik, mulai dari pasar yang sudah akrab dengan teknologi elektrik, hingga adanya fasilitas daur ulang baterai.

“Thailand memulainya dari HEV sejak 10 tahun lalu, jadi masyarakatnya sudah akrab dengan kendaraan listrik. Selain itu, keberadaan HEV juga merangsang kehadiran investor fasilitas daur ulang baterai, karena ini bagian penting dari ekosistem kendaraan listrik,” kata Bob.

Terbukti, di Thailand besaran pasar BEV telah tembus 3.000 unit sepanjang semester I/2022. Fasilitas daur ulang baterai pun telah mencapai skala keekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau