Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Pendapat Pebalap MotoGP Soal Fitur Holeshot

Kompas.com - 04/03/2022, 16:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Crash.net

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diperkenalkan Ducati, perangkat holeshot device segera jadi bahan perbincangan di MotoGP. Meski awalnya sinis tapi kemudian juga dipakai pabrikan lain.

Awalnya alat ini hanya digunakan pada saat start untuk membantu mengurangi resiko terjadinya roda depan terangkat atau wheelie. Sehingga motor lebih baik dalam berakselerasi.

Sistem ini kemudian terus dikembangkan, hingga akhirnya Ducati juga menggunakan alat ini di tengah balapan. Khususnya pada saat motor keluar tikungan.

Baca juga: Pengelolaan Limbah Baterai Kendaraan Listrik Jangan Seperti Aki Bekas

Fabio Quartararo saat sesi tes pra-musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, LombokDok. Yamahamotogp.com Fabio Quartararo saat sesi tes pra-musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

Kini musim 2022 Ducati ingin menggunakan ride height system pada roda depan. Tujuannya tetap sama seperti sebelumnya. Tapi banyak ditentang oleh pabrikan lain karena dianggap buang riset.

Diskusi yang mencuat ialah soal keselamatan vs performa, dan dari sisi pebalap melihatnya dari sisi risiko vs hasil. Ada yang menganggap teknologi ini jadi berlebihan.

"Bagi saya itu mulai terlalu banyak. Bagi saya di 2019 prosedur awal hanya Anda tiba di netral, tekan kontrol peluncuran dan pergi (start). Sekarang Anda perlu memeriksa terlalu banyak hal. Pada akhirnya Anda menang (lebih kencang), tetapi bagi saya itu mulai terlalu berlebihan," kata Fabio Quartararo mengutip Crash.net, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Soal Kemacetan di Puncak, Kemenhub Bakal Evaluasi MRLL

Joan Mir saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)ANDREAS SOLARO Joan Mir saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)

 

Juara dunia 2020, Joan Mir juga sependapat dengan Quartararo. Sistem ini membuat pebalap mesti memikirkan banyak hal, kemudian motor terlalu kencang juga lebih berbahaya.

"Saya bersama Fabio. Bagi saya itu mulai berlebihan," katanya.

“Setiap kali kami tiba lebih cepat di trek lurus, kami akan segera mencapai 370 km/jam. Tata letaknya sama dan yang pasti performanya lebih baik," katanya.

"Juga, di sisi akselerasi, lebih sulit untuk membuat perbedaan. Jika Anda menggunakan semuanya, maka performanya lebih banyak, tetapi itu bukan hal terbaik untuk keselamatan," ungkapnya.

Pebalap Repsol Honda Marc Marquez mengatakan sistem ini harus dibatasi atau malah dihilangkan.

Baca juga: Bus Ugal-ugalan di Jalan Tol, Membahayakan Pengguna Jalan Lain

Pembalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez memacu sepeda motornya pada hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/2/2022). Sesi tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut akan berlangsung hingga Minggu (13/2/2022).ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU Pembalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez memacu sepeda motornya pada hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/2/2022). Sesi tes pramusim di sirkuit Mandalika tersebut akan berlangsung hingga Minggu (13/2/2022).

"Bagi saya itu adalah sesuatu yang untuk masa depan mereka harus hilangkan. Saya sudah mengatakan tahun lalu ketika saya tiba setelah cedera saya," katanya.

“Saya pikir semua pebalap harus bekerja sama (komisi keselamatan). Pabrikan akan selalu melaju lebih, lebih dan lebih, tapi sekarang dengan lebih banyak teaga di belakang, lebih banyak kecepatan, lebih banyak stroke di depan, sulit untuk terlibat di awal prosedur," ungkapnya.

“Untuk pertunjukan (balapan) kami tidak mendapatkan apa-apa. Oke itu (motor) prototipe, tetapi untuk motor jalanan Anda tidak perlu holeshot," katanya.

"Aerodinamika saya setuju karena itu hal yang bagus dan baru, tetapi sistem holeshot; selalu area run-off berusaha ditingkatkan, Anda tiba lebih cepat di titik rem tapi mengerem lebih lambat, jadi untuk masa depan tidak ada gunanya," kata Marc.

Baca juga: Belajar dari Kejadian Sopir Truk Dianiaya, Jaga Emosi dan Fokus Mengemudi

Francesco Bagnaia saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, LombokDok. @pecco63 Francesco Bagnaia saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

Berbeda dengan yang lain, pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia merasa tidak disulitkan dengan holeshot device.

“Bagi saya, saya hanya perlu menekan sebuah tombol. Ini bukan masalah!," katanya.

Pebalap tim pabrikan KTM Brad Binder, mengatakan, teknologinya sudah ada dan hal terbaik ialah mengembangkannya agar bisa lebih maksimal.

"Saya pikir itu hanya kenyataan sekarang. Tentu, ketika Anda tiba di grid, Anda memiliki lebih banyak hal yang harus dilakukan, selalu penting bagi saya untuk tidak mengacaukan bagian itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa itu di sini untuk tinggal dan saya pikir setiap pabrikan perlu membuat yang terbaik dari itu," katanya.

Baca juga: Belajar dari Kejadian Sopir Truk Dianiaya, Jaga Emosi dan Fokus Mengemudi

KTM South African rider Brad Binder steers his motorbike during the second free practice session ahead of the Austrian Motorcycle Grand Prix at the Red Bull Ring race track in Spielberg, Austria on August 13, 2021. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)JOE KLAMAR KTM South African rider Brad Binder steers his motorbike during the second free practice session ahead of the Austrian Motorcycle Grand Prix at the Red Bull Ring race track in Spielberg, Austria on August 13, 2021. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)

Pebalap Aprilia Maverick Vinales, mengatakan merasakan manfaat sistem ini.

"Tidak banyak yang bisa dikatakan, tetapi pada akselerasinya jauh lebih aman dengan holeshot," katanya.

“Saya ingat tikungan seperti yang terakhir di Austin Anda berakselerasi dari nol, temboknya sangat dekat, tetapi dengan perangkat Anda mendapatkan lebih banyak kontak (ban) di tanah," katanya.

"Tapi sekarang sudah terlalu jauh, ada terlalu banyak hal. Tapi setidaknya bagian belakang untuk start dan dengan akselerasi saya pikir itu lebih aman," ungkap Vinales.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau