JAKARTA, KOMPAS.com – Transjakarta merupakan salah satu moda transportasi yang menjadi pilihan masyarakat DKI Jakarta. Namun belakangan ini, kerap terjadi kecelakaan yang melibatkan armadanya, baik tunggal maupun menabrak kendaraan lain.
Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan Dewan Transportasi Kota Jakarta Prayudi memaparkan data kecelakaan yang dialami Transjakarta selama 2021. Tercatat ada 508 kecelakaan dengan rata-rata per bulannya adalah 43 kali.
“Kecelakaan Transjakarta ini di Januari 2021 ada 75 kali kejadian. Sempat menurun di Februari jadi 63 kali dan naik lagi di Maret menjadi 72,” kata Prayudi dalam acara FGD yang diadakan Dewan Transportasi Kota Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Ini Aturan Baru Naik Bus Transjakarta Selama PPKM Level 3
Semenjak Maret, lanjut dia, tren kecelakaan Transjakarta terus menurun namun jumlahnya masih sekitar 40 sampai 50 kejadian per bulan. Paling sedikit terjadinya kecelakaan adalah pada November, di mana hanya terjadi satu kali.
“Peningkatan terjadinya kecelakaan ini semakin serius. Harus ditangani dan diantisipasi,” kata Prayudi.
Prayudi juga membeberkan data kecelakaan Transjakarta jika dilihat berdasarkan operatornya. Dari 508 kali kecelakaan Transjakarta selama 2021, PPD menyumbang paling banyak, yakni 34 persen.
Baca juga: Konsumen Beli Fazzio Dipaksa Kredit, Begini Jawaban Yamaha
“Kemudian PT Mayasari 32 persen menyumbang, lalu ada Steady Safe, Kopaja, Transwadaya, Pahala Kencana, dan Bianglala. Setiap operator mengoperasikan bus yang berbeda-beda,” kata Prayudi.
Ternyata, dari 508 kecelakaan yang disebutkan hanya kejadian yang berdampak pada masyarakat. Prayudi mengatakan kalau masih banyak kecelakaan lainnya yang secara tidak langsung berdampak pada masyarakat dan tidak dihitung jumlahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.