Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Komponen Utama Mesin Diesel Agar Lolos Emisi Euro 4

Kompas.com - 16/11/2021, 16:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Para produsen kendaraan diesel di Indonesia, mulai April 2022 harus memproduksi kendaraan yang lolos emisi Euro 4. Kebijakan ini seharusnya resmi berlangsung di tahun 2020, namun harus diundur karena pandemi.

Untuk kendaraan diesel yang ada di jalanan saat ini, biasanya baru memenuhi emisi Euro 2. Namun untuk memproduksi kendaraan Euro 4, sebenarnya tidak banyak ubahan dari pendahulunya.

Tonton Eko, Product Development Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengatakan, komponen pertama yang harus diubah adalah teknologi suplai bahan bakar yang masuk ke ruang mesin.

Baca juga: Simulasi Kredit Mitsubishi New Xpander Cross, Angsuran Mulai Rp 4 Jutaan

Produksi truk menengah Giga di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat.Agung Kurniawan Produksi truk menengah Giga di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat.

“Jadi kebanyakan kendaraan Euro 4 itu membutuhkan teknologi suplai bahan bakar common rail. Ini yang paling simpel dan cukup signifikan. Setelah itu ada penyesuaian lagi pada mesin, seperti pressure yang lebih tinggi,” ucap Tonton di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, belum lama ini.

Menggunakan common rail, otomatis pembakaran di ruang mesin lebih efisien karena penyemprotan bahan bakar yang lebih presisi. Kemudian ada yang disebut dengan after treatment, jadi gas buang dari ruang mesin di atur kembali.

Baca juga: SIM Hilang atau Rusak, Begini Cara Mengurusnya

“Ada dua komponen utama yakni DOC atau catalytic converter dan EGR (Exhaust Gas Recirculated). Jadi di EGR, sebagian gas buang disirkulasi kembali ke ruang bakar,” kata Tonton.

Ketiga komponen tadi merupakan yang utama supaya kendaraan bisa memenuhi standar emisi Euro 4. Namun ada juga pengaruh dari bahan bakar yang digunakan, mengingat pada akhirnya gas emisi yang dihitung adalah yang sudah keluar dari knalpot dan hasil pembakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau