JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil ambulans dan pemadam kebakaran adalah contoh kendaraan khusus yang mendapatkan prioritas di jalanan.
Ini berarti jika kendaraan tersebut sedang melintas, pengguna jalan lain wajib untuk memberikan jalan agar ambulans atau mobil pemadam kebakaran ini bisa lewat terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kasus penularan Covid-19 di Indonesia belakangan ini, kerap ditemukan ambulans melaju di berbagai wilayah.
Oleh karena itu, para pengguna jalan harus selalu siaga dan segera memberi kesempatan menyalip jika bertemu dengan mobil ini.
Baca juga: Mulai Senin, Masuk Kawasan Aglomerasi Tanpa STRP Bakal Diputar Balik
Meski begitu, umum ditemui fenomena pengguna jalan lain ikut mengekor mobil ambulans saat sedang bertugas. Sikap semacam ini bertujuan untuk ikut menyalip kendaraan lain dengan memanfaatkan ambulans sebagai pembuka jalan.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan menegaskan, bahwa sikap tersebut merupakan tindakan yang berbahaya baik bagi si pelaku maupun pengguna jalan lain.
"Yang pasti bahaya. mengingat kita akan meningkatkan kecepatan di space yang sempit untuk bisa beriringan. Apalagi bila kendaraan di depan tidak memberi jalan atau menutup jalan kita karena dilihatnya kendaraan kita bukan kendaraan prioritas," kata Marcell kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Selain Jabodetabek, Perjalanan Darat Aglomerasi Juga Wajib STRP
Senada dengan Marcell, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana turut mengecam perilaku pengguna jalan yang mengekor ambulans. Menurutnya hal tersebut adalah tindakan tak beretika.
"Pengemudi yg sering ngekor ini tidak beretika, memanfaatkan situasi darurat untuk kepentingan pribadinya. Pengemudi ini sering disebut tourist convoy, tidak mau bersusah-susah dengan kondisi lalu lintas," kata Sony.
Baca juga: Knalpot Mobil Keluar Air, Pertanda Mesin Sehat?
Ia juga mengatakan bahwa perilaku mengekor ambulans sangat berisiko menimbulkan kecelakaan. Ini karena si pengekor akan memaksakan jarak yang rapat lalu menyamakan laju kendaraannya dengan ambulans.
Dengan situasi seperti itu, si pengekor turut bermanuver di antara kepadatan lalu lintas. Sedikit kecerobohan saja bisa berisiko besar mengakibatkan tabrakan beruntun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.