JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi turbocharger (turbo) semakin banyak diaplikasikan pada mobil modern. Meski kapasitas mesinnya kecil, tapi dengan bantuan turbo bisa mendongkrak tenaga yang dihasilkan.
Namun, namanya komponen mesin yang selalu bergerak, bisa saja tidak bekerja maksimal karena masa penggunaan. Penyebab umumnya adalah kebocoran, benturan pada bilah turbin (blade turbine wheel) atau compressor wheel, sampai loss power.
Baca juga: Bisa Dikoleksi, 5 Motor Jadul yang Dibekali Mesin Turbo
Gandi, Technical Specialist & Advisor Workshop Sirimas Turbocharger Specialist, mengatakan, ada dua hal paling dasar untuk mendeteksi turbo mulai bermasalah, yaitu kebocoran oli dan loss power.
"Langkah pengecekan bisa dapat dilakukan dengan cek dan copot selang udara dari filter untuk mendapatkan akses ke housing compressor turbo. Sebaiknya komponen ini dalam keadaan kering tanpa basah," kata Gandi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Gandi menambahkan, setelah itu langsung putar kipas kompresor, putaran yang dihasilkan harus lancar dan tidak ada gesekan atau benturan.
Baca juga: Pakai Turbo Racikan Spoon, Tenaga Honda Civic Meningkat Dua Kali Lipat
"Selanjutnya, periksa radial play (gerakan ke arah kiri dan kanan) compressor wheel yang berhubungan dengan turbine wheel harus dalam keadaan standar. Tidak oblak dan compressor wheel tidak boleh ada kontak sama sekali dengan housing compressor turbo," ujar Gandi.
Menurut Gandi, masalah pada turbo disebabkan karena kemasukan atau menelan benda asing seperti debu, pasir, atau serpihan batu yang masuk ke dalam housing filter udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.