Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busi Lama Tak Diganti, Siap-siap Mobil atau Motor Minta Jajan

Kompas.com - 06/07/2020, 12:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi pada kendaraan perlu diganti secara berkala, baik itu berpatokan pada usia pakai atau jarak. Sebab, seiring pemakaian, performa busi pasti akan menurun.

Komponen yang tergolong vital ini berfungsi untuk menghasilkan percikan listrik guna menghasilkan pembakaran di dalam mesin. Jika api yang dihasilkan tak sesuai, maka pembakaran pun menjadi tidak sempurna.

Baca juga: Catat, Mengencangkan Busi juga Ada Tekniknya

Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, menjelaskan, ada beberapa fase yang merugikan saat pemilik kendaraan membiarkan busi terus menerus digunakan.

"Pertama elektroda busi akan mengalami keausan, dari hal ini akan menimbulkan efek domino lainnya. Mulai dari kebocoran busi yang dampaknya membuat torsi menurun, lalu akselerasi kendaraan yang ikut turun, dan berujung pada konsumsi bahan bakar yang buruk sehingga terjadi pemborosan," ujar Diko, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Selain itu, dampak buruk lainnya adalah timbulnya efek kerugian berantai. Komponen-komponen sebelum busi yang terkait kelistrikan bisa mengalami kerusakan permanen, mulai dari kabel busi, koil, bahkan aki kendaraan.

Baca juga: Waktu yang Tepat Ganti Busi, Berpatokan pada Waktu atau Jarak?

Diko menambahkan, bila busi merupakan muara dari sistem pengapian. Sebelum busi bekerja, ada beberapa komponen kelistrikan lainnya yang ikut berperan. Dengan kata lain, busi itu bekerja dengan menerima hasil dari komponen sebelumnya.

"Busi itu ujungnya sistem pengapian, jadi hasil akhir lah. Contoh, busi butuh tegangan 1 volt dengan jarak gap elektroda 0,8 mm, saat busi aus otomatis jarak gap akan semakin besar, dampaknya tegangan busi juga akan membesar yang membuat busi akan meminta daya lebih besar dari komponen sebelum-sebelumnya," kata Diko.

Diko menyebutkan, hasil akhir dari itu semua akan berdampak pada kerusakan permanen pada komponen kelistrikan. Sebab, busi meminta daya lebih, dan biasanya yang awal rusak adalah tutup busi.

"Lalu, menjalar ke koil karena koil diminta terus-menerus menyalurkan tenaga yang tidak sesuai, akumulasinya bisa sampai ke aki," ujar Diko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mobil mazda vantrend 1996 sdh oversize 050, sebelum turun mesin menggunakan bp5es, saat ini bp6es, penggantian setiap 15.000km apakah sesuai?


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau