JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalihan fungsi mobil pribadi menjadi taksi online dapat menggugurkan perlindungan dari pihak ke-3 atau asuransi yang menempelnya.
Hal ini dikarenakan adanya perubahan risiko pada penggunaan kendaraan lantaran perubahan status sebagai mobil komersial. Oleh karenanya, pemegang polis asuransi patut melaporkan dengan segera jika ada perubahan serupa.
"Perubahan fungsi ini harus segera dilaporkan kepada pihak asuransi. Jika tidak, maka akan ada risiko tertolaknya klaim bila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan," kata Manajemen PT Asuransi Astra Buana dalam keterangan tertulis, Jumat (19/6/2020).
Baca juga: Antisipasi Kebakaran, Setiap Mobil Wajib Simpan APAR?
Ketentuan tersebut berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) pasal 4 mengenai definisi yang membedakan penggunaan mobil pribadi dengan penggunaan mobil komersial.
Di sana, tertulis bahwa penggunaan pribadi adalah penggunaan kendaraan bermotor untuk kepentingan angkutan pribadi pengguna kendaraan.
Sedangkan penggunaan komersial adalah penggunaan kendaraan bermotor untuk disewakan atau menerima balas jasa.
Manajemen Asuransi Astra melihat masih banyak orang yang tergiur oleh bisnis taksi online, bahkan tidak sedikit sopir-sopir taksi konvensional yang keluar dan mengambil kredit mobil pribadi demi bergabung ke bisnis taksi online.
“Biasanya pemilik mobil yang membeli secara kredit telah sepaket dengan asuransi mobil, namun dalam paketan tersebut jika mobil yang Anda beli masih terdaftar sebagai mobil pribadi, Anda perlu melapor ke pihak asuransi segera bahwa mobil yang Anda gunakan akan beralih fungsi menjadi mobil komersial,” katanya lagi.
Baca juga: Pasar SUV Murah Anjlok, Dominasi Rush-Terios Disalip XL7
Jika pemilik mobil tidak melaporkan kepada pihak asuransi, jangan kaget bahwa pihak asuransi tidak menjamin kerugian, kerusakan, biaya atas kendaraan bermotor dan atau tertanggung. Sebab, pemilik mobil dianggap sudah ingkar janji.
Adapun salah satu penyebab mobil yang digunakan sebagai taksi online punya risiko lebih tinggi dibandingkan mobil pribadi adalah frekuensi penggunaan kendaraannya.
Pada mobil yang memiliki tujuan untuk komersial, penggunaannya lebih tinggi sehingga berbagai risiko kerugian yang mungkin terjadi (probabilitas) jadi semakin besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.