Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Mobil Ceper Pakai Airsus, Bus Sudah Dahulu Pakai

Kompas.com - 17/03/2020, 07:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil pendek alias ceper dengan fender nyaris menyentuh aspal bisa menjadi kebanggaan anak muda zaman sekarang.

Memanfaatkan sistem suspensi dengan balon udara alias air supension (airsus), memungkinkan mobil tampil ceper menunjang gaya modifikasi kekinian, seperti stance atau ala rocket bunny.

Jadi, airsus digunakan untuk mengatur level ketinggian kaki-kaki pada mobil, sehingga bisa ceper habis menyentuh aspal ketika parkir dan dikembalikan ke ketinggian yang nyaman saat jalan sehari-hari.

Baca juga: Mengapa Tempat Tidur untuk Sopir Bus Ada di Belakang?

Perangkat Air Suspension untuk mobilaccuair.com Perangkat Air Suspension untuk mobil

Tapi, airsus ini ternyata bukan barang mewah di dunia kendaraan niaga. Hampir sebagian besar bus dilengkapi dengan airsus pada suspensinya.

Lantas, apa bedanya airsus pada bus?

Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana, pembuat bodi bus, mengatakan, fungsi airsus pada bus adalah menciptakan kenyamanan dari rasa berkendara, khususnya bagi penumpang.

Baca juga: Vinales Bisa Bersama Rossi Lebih Lama Lagi

metrotrans scaniaKompas.com/Fathan Radityasani metrotrans scania

Bus dengan airsus bantingannya jadi bisa lebih nyaman dan empuk. Misalnya, kemampuan meredam guncangan ketika melewati jalan yang tidak rata,” kata Werry kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Werry menjelaskan, jadi perbedaan mendasar antara airsus pada bus dan mobil modifikasi adalah fungsinya. Jika mobil modifikasi memanfaatkan airsus untuk gaya, bus menggunakannya sebagai penunjang kenyamanan berkendara, terutama penumpang.

Ceper atau tinggi bus, kata Werry, bukan mencerminkan kendaraan itu pakai airsus atau tidak, karena biasanya sama saja. Tapi, ada beberapa bus yang dilengkapi dengan airsus berteknologi baru, untuk menunjang kebutuhan khusus,

“Kecuali bus kota bodi low entry dengan sasis Scania, menggunakan Electronically Controlled Air Suspension (ECAS), itu (ketinggian bus) bisa diatur lebih rendah lagi, agar penumpang semakin mudah masuk,” kata Werry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau