JAKARTA, KOMPAS.com - Petualangan Daihatsu Terios 7 Wonders etape 2019 sukses menyentuh garis finis di salah satu derah penghasil nikel terbesar di Indonesia, yakni Kolaka, Sulawesi Teggara.
Seperti biasa, ada tujuh destinasi wisata eksotik yang harus dijelajah low sport utility vehicle (LSUV) andalan Daihatsu tersebut. Ketujuhnya menawarkan tantangan dan sensasi yang berbeda.
Pada destinasi pertama, perjalanan boleh dibilang sangat santai, karena hanya berkunjung ke duplikat rumah adat Mekongga yang lokasinya berdekatan dengan Pelabuhan Ferry Kolaka-Bajoe.
Baca juga: Menikmati Eksotis Pesona Bawah Laut Kolaka Bersama Terios
Momen ini digunakan peserta untuk lebih mengenal fitur Terios, terutama saranan hiburan yang dihadirkan melalui layar sentuh dan dapat terkoneksi dengan beragam perangkat pemutar media lainnya.
Tidak hanya itu, All New Terios juga datang dengan ragam sentuhan baru yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya.
Fitur yang ditawarkan cukup lengkap, salah satunya seperti around view monitor (AVM) atau kamer 360 derajat untuk membantu saat melakukan parkir.
Pengemudi juga dimanjakan dengan hadirnya ragam fitur "kekinian" lainnya. Seperti tombol start-stop engine, auto on headlamp, sampai tombol fungi atau steering switch yang ada di kemudi.
Usai berkenalan dengan fitur yang dimiliki, hari kedua giliran "menyiksa" Terios untuk membuktikan ketangguhan performanya. Seperti dijelaskan sebelumnya, setiap destinasi menawarkan sensasi dan tantangan yang berbeda.
Baca juga: Daihatsu Terios Kejar Sunset di Sungai Terpendek Dunia
Tujuannya ke pemandian air panas Kea Kea yang sangat unik karena berupa aliran sungai. Untuk menuju lokasi, Terios harus menghadapi jalan menanjak yang curam, selain itu dimensi ruasnya pun cukup minim yang mebuat pengendara harus ekstra hati-hati, apalagi ketika ada kendaraan dari arah berlawanan.
Menanjak perbukitan yang dikelilingi perkebunan cokelat dan cengkeh sukses dilalui Terios tanpa kendala.
Tapi jujur saja, meski tak sampai memindahkan tuas transmisi otomatis ke gigi terendah, tapi sempat beberapa kali redaksi harus mematikan pendingin udara atau AC agar beban tarikannya lebih enteng.
Maklum, meski mengusung mesin baru dengan teknologi dual VVT- i berkubikasi 1.500 cc, namun tetap saja peruntukan Terios bukan sebagai mobil adventure murni.
Berdasarka data, mesin tersebut mampu memproduksi tenaga sebesar 102 tk dan torsi 13,9 kg.m pada rpm 4.200.
Tenaganya memang tak besar karen Daihatsu merancang Terios lebih untuk sebuah urban SUV yang asik dikendarai diperkotaan dan nyaman ketika diajak berpetualang.
Begitu juga ketika melanjukan Terios ke destinasi kedua dan ketiga, yakni Pantai Malaha dan Danau Biru. Saat melibas ruas jalan lintas provinsi, Terios harus dihadapi lintasan berkelok yang cukup menantang.
Baca juga: Terios 7 Wonders Jadi Ajang Pembuktian Bukan Jualan