Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2019, 13:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini banyak beredar komponen replika atau kw di pasaran. Penggunaan komponen sembarang ini tentu akan berujung pada kerusakan mobil dan komponen lainnya, tidak terkecuali prihal kampas rem.

Menurut Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, efek buruk yang kerap terjadi pada penggunaan kampas rem palsu atau tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan adalah, sulitnya pengukuran tingkat keausan atau masa pakai komponen.

"Biasanya, pergantian kampas rem ini lebih cepat dari interval normal atau cepat aus. Namun pemilik tidak bisa memperkirakan secara pasti, kapan hal tersebut terjadi. Kalau dari pabrikan kan jelas waktu pergantian dan servisnya," ujar Didi saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tips Memilih Ban Motor untuk Musim Hujan, Perlukah Ban Basah?

Mengenali gejala kampas rem menipiswww.team-bhp.com Mengenali gejala kampas rem menipis

Lebih mengkhawatirkan, jika tingkat keausan kampas rem tersebut malah lebih lama dari biasanya. Otomatis, komponen ini lambat laun akan merusak komponen lainnya seperti cakram.

"Beli kampas remnya murah, tapi nanti servisnya yang malah mahal karena adanya kerusakan lain seperti pada cakram. Malah tidak menguntungkan," katanya.

"Apalagi rem merupakan bagian penting bagi kendaraan yang menjaga keamanan dan kenyamanan berkemudi," ujar Didi.

Ilustrasi mobil-mobil Toyota yang beredar di kawasan Timur Tengahclublexus.com/Randy Olson Ilustrasi mobil-mobil Toyota yang beredar di kawasan Timur Tengah

Pada kesempatan terpisah, Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia Arifani Perbowo menyampaikan jika kampas rem tidak diganti padahal sudah mengalami aus, performa kendaraan akan terganggu.

"Efek panjang kalau telat mengganti kampas rem adalah ketidaknyaman saat berkendara, selain dari cakram akan rusak. Mulai dari kemudi yang getar, tidak stabil, sampai gejala tersendat-sendat saat mengerem," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com