JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini banyak beredar komponen replika atau kw di pasaran. Penggunaan komponen sembarang ini tentu akan berujung pada kerusakan mobil dan komponen lainnya, tidak terkecuali prihal kampas rem.
Menurut Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, efek buruk yang kerap terjadi pada penggunaan kampas rem palsu atau tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan adalah, sulitnya pengukuran tingkat keausan atau masa pakai komponen.
"Biasanya, pergantian kampas rem ini lebih cepat dari interval normal atau cepat aus. Namun pemilik tidak bisa memperkirakan secara pasti, kapan hal tersebut terjadi. Kalau dari pabrikan kan jelas waktu pergantian dan servisnya," ujar Didi saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tips Memilih Ban Motor untuk Musim Hujan, Perlukah Ban Basah?
Lebih mengkhawatirkan, jika tingkat keausan kampas rem tersebut malah lebih lama dari biasanya. Otomatis, komponen ini lambat laun akan merusak komponen lainnya seperti cakram.
"Beli kampas remnya murah, tapi nanti servisnya yang malah mahal karena adanya kerusakan lain seperti pada cakram. Malah tidak menguntungkan," katanya.
"Apalagi rem merupakan bagian penting bagi kendaraan yang menjaga keamanan dan kenyamanan berkemudi," ujar Didi.
Pada kesempatan terpisah, Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia Arifani Perbowo menyampaikan jika kampas rem tidak diganti padahal sudah mengalami aus, performa kendaraan akan terganggu.
"Efek panjang kalau telat mengganti kampas rem adalah ketidaknyaman saat berkendara, selain dari cakram akan rusak. Mulai dari kemudi yang getar, tidak stabil, sampai gejala tersendat-sendat saat mengerem," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.