Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 5 Warna Pelat Nomor Kendaraan Bermotor di Indonesia

Kompas.com - 14/10/2019, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau pelat nomor memiliki fungsi krusial sebagai petunjuk dan identifikasi kendaraan. Berdasarkan peruntukannya, ternyata pelat nomor memiliki fungsi berbeda-beda.

Sebagaimana tertulis di Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 47 ayat 3, kendaraan bermotor dikelompokkan atas kendaraan perseorangan dan kendaraan umum.

Lebih detail, pada aturan Perkapolri 5/2012 disebutkan bahwa TNKB perseorangan memiliki dasar hitam dengan tulisan putih. Namun pada beberapa kasus, kendaraan berpelat ini bisa digunakan sebagai sewa.

Baca juga: Ujian Praktik SIM Secara Elektronik Tinggal Menunggu Waktu

Sebuah mobil yang ditindak polisi pada Kamis (26/7/2018). Dari foto, terlihat mobil yang ditindak menggunakan dua pelat nomor, masing-masing B 2276 TZA dan B 2279 TZA. Tujuannya untuk mengakali peraturan ganjil genap.Instagram/TMC Polda Metro Jaya Sebuah mobil yang ditindak polisi pada Kamis (26/7/2018). Dari foto, terlihat mobil yang ditindak menggunakan dua pelat nomor, masing-masing B 2276 TZA dan B 2279 TZA. Tujuannya untuk mengakali peraturan ganjil genap.

TNKB berwarna kuning dengan tulisan hitam, digunakan khusus untuk kendaraan umum. Sedangkan yang berwarna dasar merah dengan tulisan putih, menandakan bahwa kendaraan tersebut adalah angkutan dinas pemerintah.

Lalu, TNKB berwarna dasar putih dengan tulisan biru diperuntukkan bagi kendaraan korps diplomatik negara asing. Biasanya, kendaraan seperti ini berada di wilayah kedutaan.

Contoh pelat nomor yang akan diidentifikasi untuk menentukan tarif jalan tol dalam sistem multilane free flow.Autostradetech.it Contoh pelat nomor yang akan diidentifikasi untuk menentukan tarif jalan tol dalam sistem multilane free flow.

Terakhir, pelat nomor berwarna dasar hijau, tulisan hitam ialah untuk kendaraan di kawasan perdagangan bebas (free trade zone) yang mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk.

Namun, berdasarkan amanat Peraturan Menteri Keuangan, kendaraan jenis ini tidak boleh dioperasionalkan atau dimutasikan ke wilayah Indonesia lainnya.

"Bagi pengguna kendaraan yang tidak menggunakan pelat nomor sesuai dengan aturan dan identitas atau memalsukannya, akan dikenakan hukuman sesuai aturan yakni denda paling banyak Rp 500.000," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Muhammad Nasir kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com