Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Larangan Ketika Isi Bensin di SPBU

Kompas.com - 13/09/2019, 11:00 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peraturan dibuat untuk suatu tujuan tertentu. Temasuk larangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dibuat untuk keselamatan. Sebab SPBU termasuk dalam tempat dengan risiko kebakaran tinggi.

"SPBU termasuk dalam zona nol atau zona satu, tempat steril sehingga perlu ada standar khusus. SPBU, kilang minyak, dan depo BBM," kata Paimin, Kepalda SPBU Pertamina MT Haryono, kepada Kompas.com, Jumat (12/9/2019).

Secara umum ada tujuh larangan di SPBU, baik saat mengisi atau mengantre kendaraan. Larangan ini berlaku baik untuk mobil, sepeda motor dan kendaraan lain di luar itu, termasuk bus dan truk.

Larangan-larangan di SPBU:

1. Dilarang Merokok

Baca juga: Sekjen Hipmi Sebut Jet Pribadi yang Digunakan Bahlil untuk Mudik Lebaran Dibayar dengan Dana Pribadi

Larangan paling tua dan selalu diberlakukan di setiap SPBU. Masyarakat sudah hafal dengan jenis larangan ini. Rokok menimbulkan panas, dan bara rokok bisa jadi pemantik api.

2. Mesin Hidup Saat Mengisi BBM

Mesin wajib dimatikan untuk menghindari faktor-faktor eksternal yang dapat menjadi pemantik api. Ini selalu menjadi standar keamanan di SPBU Shell di seluruh dunia.

Mae Ascan, ilmuwan bahan bakar Shell mengatakan mesin kendaraan merupakan unsur pemantik api. Saat didukung udara dan ada uap bensin, maka hanya butuh sepersekian detik untuk memicu api.

3. Turun Ketika Isi BBM Motor

Baca juga: Komnas Perempuan: Korban Perkosaan Dokter Priguna Berhak Lakukan Aborsi

Peraturan ini menyasar pengendara motor sport atau motor batangan, dan juga beberapa model skutik masa kini yang lubang pengisian BBM-nya sudah tidak dibawah jok, seperti di dek tengah atau di bagian glove box.

Kewajiban pengendara motor harus di standar dan turun dari motor, yakni untuk menghindari penyebaran jika terjadi percikan atau munculnya api.

Umumnya, ketika ada percikan api di sekitar atau di kendaraan, pemilik akan panik dan membanting motornya. Motor akan terjatuh karena tidak di standar, dan api berpotensi menjadi lebih besar.

Baca juga: Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu - BCL Soundtrack Jumbo, Kalau Nanti Badai Kan Datang

Hal tersebut akan berbeda jika motor di standar dan pemiliknya turun dari motor. Seandainya ada kebakaran, pemilik hanya lari meninggalkan motor di tempat tapi api tidak menyebar. Penanganannya pun bisa lebih cepat.

4. Dilarang Menggunakan Ponsel

Halaman:
Komentar
menurut saya keleru jika baterai hp di tengarai bisa menjadi penyebab api, tapi motor dc / getar hp yang bisa menjadi penyebab api. karena ketika hp bergetar motor dc / getar ini akan berputar saat berputar ini antara rotor dan stator motor getar akan muncul percikan api.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau